SEBUAH kendi dipukul oleh Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. Achmad Amirudin, Rabu pekan silam. Tepukan riuh terdengar, menyemarakkan suasana di Kawasan Industri Makasar (Kima) itu. Acaranya: PT Ratan Sulawesi (RS) melakukan ekspor perdana enam kontainer mebel rotan ke Prancis. Setiap kontainer, berisi 450 unit, nilainya US$ 12.000. Dengan ekspor itu Gubernur Achmad Amirudin mengharapkan, tidak ada lagi wiraswasta yang meragukan potensi Sulewesi Selatan sebagai basis investasi di Indonesia Bagian Timur. Ekspor yang berisi unit-unit kursi klasik, tempat tidur, meja kerja, kursi, dan meja makan itu oleh pembelinya di Prancis akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan Eropa Barat. Managing Director RS, Emi Baramuli, M.B.A., 32 tahun mengatakan kepada wartawan TEMPO Erwin Patadjengi, selama tahun 1990 ini RS akan mengekspor 253 kontainer mebel. Seluruhnya bernilai US$ 3 juta. Kapasitas RS sendiri bisa mencapai 600 kontainer per tahun. Pada 1991, direncanakan ekspornya akan menjadi 600 kontainer. Ini akan mendatangkan penerimaan US$ 7 juta sampai US$ 10 juta. Mebel sebanyak itu akan dipasarkan ke Eropa Timur, dengan basis Hamburg. Kalau sasaran itu terjangkau karyawan RS, yang selama in 450 orang, akan ditingkatkan jadi 1.000 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini