Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada memperkirakan pergerakan rupiah masih akan cenderung bergerak sideways atau relatif stagnan. Hal tersebut, kata Reza, karena masih belum adanya sentimen baru yang dapat membuat pergerakan rupiah secara signifikan.
"Adapun rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp 13.927 dan resisten Rp 13.918," kata Reza Priyambada saat dihubungi, Kamis, 21 Juni 2018.
BACA:Perang Dagang AS dengan Cina, Begini Pengaruhnya Terhadap Rupiah
Menurut Reza pelaku pasar masih dalam posisi wait and see untuk mencermati sentimen yang ada. Namun demikian, kata Reza, tetap mewaspadai jika potensi pelemahan kembali terjadi.
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di angka Rp 13.902 pada penutupan Jumat, 8 Juni 2018. Angkat tersebut menunjukkan pelemahan 34 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 13.868 pada penutupan Kamis, 7 Juni 2018.
Sedangkan pada 20 Juni 2018, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 13.972 dan kurs beli Rp 13.832.
BACA:Nilai Tukar Rupiah Terancam Melemah Pekan Ini
Kemarin, Research Analyst FXTM Lukman Otunuga memperkirakan rupiah akan melemah pada pekan ini. Hal tersebut bisa terjadi jika dolar terus menguat.
"Rupiah terancam terus melemah pekan ini, karena masalah perdagangan global yang menggerus selera pada mata uang berisiko," kata Lukman dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 Juni 2018.
BACA:Pasca Libur Lebaran, Kurs Rupiah Diprediksi Menguat
Lukman melihat pelaku pasar sedang memantau apakah apresiasi dolar saat ini dapat membuat nilai tukar rupiah bergerak menuju Rp 13.950. Menurut Lukman rupiah berpotensi melemah pekan ini apabila Dolar terus menguat dan sentimen risiko memburuk, karena situasi perdagangan global.
Menurut Lukman situasi perdagangan yang semakin tegang antara Amerika Serikat dan Cina menambah kegelisahan pasar dan memperburuk situasi untuk pasar berkembang.
Baca berita tentang rupiah lainnya di Tempo.co.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini