Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk, yaitu PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (PT GMF AeroAsia), sebagai emiten ke-25 tahun ini, hari ini, Selasa, 10 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saham Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk itu dicatatkan di BEI dengan kode GMFI dan akan diperdagangkan di papan utama," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GMF melepas 2.823.351.100 lembar saham baru atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdananya dengan harga sebesar Rp 400 per saham. Dengan demikian, GMF berhasil menghimpun dana Rp 1,27 triliun.
Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto, mengatakan pendapatan IPO akan segera digunakan untuk kebutuhan ekspansi dengan memulai pembangunan fasilitas perawatan pesawat di Batam, Australia, Asia Timur dan Timur Tengah.
"GMF juga akan segera melakukan peningkatan kapabilitas perusahaan dalam bidang airframe, component, dan engine untuk pesawat," katanya.
Selain itu, dia mengatakan, perseroan juga akan memperbarui teknologi dan meningkatkan kemampuan tenaga ahli GMF.
"IPO merupakan langkah strategis bagi perseroan untuk mewujudkan visi menjadi Top10 MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) di dunia," katanya.
Saat pencatatan perdana, saham GMFI naik tipis ke level Rp 408 per saham. Namun tak lama berselang saham GMFI mengalami koreksi ke level Rp 380 per saham.
"Ini biasa, lagi uji pasar, tetapi yang penting performance perusahaan. Saya optimistis dengan performance PT GMF AeroAsia, karena sampai dengan sekarang apa yang kita targetkan tercapai. Insya Allah saham akan naik," ujar Iwan .
ANTARA