Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Sampai pemain wayang

Target direct mail company adalah suatu divisi dari pt. karya manca warna di jl. gedung kesenian 5, jakarta. bisnis yang pada hakekatnya menjual alamat ini, sangat meringankan pekerjaan. (eb)

1 April 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BEBERAPA orang sedang memasukkan brosur ke dalam sampul. Ada beberapa rak katalogus dan alamat bersama mereka. Sedikitnya setengah juta alamat dalam rak itu. Segala macam instansi, kantor, kedutaan, bisnis dan proesi --juga pemain wayang -- ada di situ. Torct Direct Mail Company mengumpulkan semua itu selama 4 tahun. Sebaian diambilnya dari buku telepon. "Jadi, kalau anda mau mengembangkan usaha tanpa menambah tenaga, kami siap membantu," kata Raymond Morris, 40, yang memimpin Target itu, suatu divisi dari PT Karya Manca Warna, di Jalan Gedung Kesenian 5, Jakarta. Lulusan Stanford University dan berasal California, orang Amerika ini sudah berrmukim selama 8 tahun di Jakarta. Bisnis Morris ini pada hakekatnya menjual alamat yang di Amerika sudah terbukti berhasil, tapi di Indonesia sendiri masih belum dikenal. Pada mulanya orang menyangsikan bahwa ini bisa dikembangkan di Indonesia mengingat pelayanan dinas pos kurang efektif. Tapi target sudah menguji, dan terbukti sistim pos Indonesia bisa diandalkannya. Dari 359 surat yang dikirimnya ke para relasi di Jakarta, 355 tiba pada alamat yang dituju--berarti 98,886 mencapai sasaran. Dilakukannya riset dengan mengirim 200 sampul ke berbagai kota lainnya di Indonesia, sebagian dengan alamat yang menyesatkan dan tak benar. Dan sebagian itu kembali (retour) kepadanya. Maka dalam suatu percakapan dengan Bachrun Suwatdi dari TEMPO, Morris berkesimpulan: "Tidak benar anggapan bahwa kantor pos di Indonesia bekerja ngawur, asalkan anda memasang alamat yang jelas dan lengkap. " Usaha via pos bisa dicapai untuk keperluan riset, promosi dagang, penyebaran pesan dan gagasan, pembinaan langganan dan sebagainya. Tiap klien tinggal menyebut kelompok mana yang ingin ditujunya dan berapa jumlah sampul yang mau disebarkannya. Target mengutip Rp 75 per alamat, tapi bisa juga Rp 40 kalau sesuatu klien sudah sering memakai jasanya. Klien boleh menuntut korting jika ternyata sedikitnya 5% dari jumlah pengiriman diretour. Adakalanya ia cuma meminta biaya perangko dari klien seperti Yayasan Usaha Mulya yang membantu orang tak mampu di bidang kesehatan. "Direct mail, pos langsung ini telah banyak meringankan pekerjaan kami," kata Maureen W. Lantang dari bagian humas perhotelan di Hilton Jakarta. ejak 3 tahun lalu, Hilton ini meminta target mengirimkan sampai 15.000 surat (brosur) per bulan. "Kalau kami sendiri harus mem-pos-kan semua itu, kami harus memakai banyak tenaga dan biaya lebih besar," kata Maureen lagi. "Tapi kadang-kadang relasi yang kami tuju mempunyai dua atau tiga jabatan sehingga terjadi pengiriman dobel. Persoalan ini sedang ditanggulangi." Orang Indonesia diketahui suka membuka sampul surat yang diterimanya. Usaha via pos diduga tak akan sia-sia. Di Amerika, banyak cara dipakai guna menggiurkan oang yang menerima pos. Antara lain sampul surat diberi warna dan bau-bauan yang menarik, supaya ia tidak langsung masuk ke keranjang sampah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus