Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan sesi pertama Kamis, 20 Februari 2025,mengalami pergerakan fluktuatif. Sempat menguat di awal sesi, IHSG kehilangan momentumnya sebelum kembali naik dan menutup sesi pertama di level 6.792,3, hanya naik tipis 0,03 persen dibandingkan pembukaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Samuel Sekuritas Indonesia mencatat pasar saham global memberikan sinyal beragam. Bursa saham Amerika Serikat pada Rabu,19 Februari 2025, ditutup menguat, dengan Dow Jones naik 0,16 persen, S&P 500 menguat 0,24 persen, dan Nasdaq naik 0,07 persen. S&P 500 bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, meskipun masih dihadapkan pada kekhawatiran kebijakan tarif yang direncanakan Presiden AS Donald Trump serta rilis risalah pertemuan Federal Reserve yang menandakan kebijakan moneter yang lebih hati-hati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebaliknya, pasar Asia cenderung melemah, terutama di tengah kekhawatiran tarif Trump yang berpotensi meningkatkan tensi perdagangan global," kata tim riset Samuel Sekuritas, Kamis, 20 Februari 2025.
Hingga sesi pertama berakhir, Hang Seng terkoreksi 1,5 persen, Nikkei turun 1,5 persen, Kospi melemah 0,4 persen, sementara Shanghai dan STI masing-masing turun 0,1 persen dan 0,0 persen.
Di dalam negeri, tekanan jual masih mendominasi dengan 241 saham menguat, 339 melemah, dan 245 stagnan. Nilai transaksi di sesi pertama tercatat sebesar Rp6,6 triliun, dengan frekuensi perdagangan mencapai 729.872 kali dan volume transaksi sebesar 107,9 juta lot.
Samuel Sekuritas juga mencatat sektor teknologi menjadi bintang utama perdagangan sesi pertama hari ini. Indeks Teknologi (IDXTECHNO) melonjak 5,6 persen, didorong oleh kenaikan saham EDGE (+24,7 persen) dan DCII (+19,9 persen). Selain itu, sektor industri dasar (IDXBASIC) naik 1,1 persen, sedangkan sektor infrastruktur (IDXINFRA) stagnan di 0,0 persen.
Sebaliknya, indeks sektor consumer non-siklikal (IDXNONCYC) mengalami pelemahan terdalam, turun 1,5 persen, disusul sektor energi (IDXENERGY) dan properti (IDXPROPERT), yang masing-masing melemah 0,7 persen.
Dalam hal aktivitas perdagangan, saham Bumi Resources Minerals (BRMS) dari Grup Bakrie menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama, dengan 44.274 transaksi, diikuti oleh BBRI (41.059 transaksi) dan PSAB (29.753 transaksi). Dari segi volume, BRMS juga menjadi yang terbanyak diperdagangkan, mencapai 19,2 juta lot, disusul GOTO (13 juta lot) dan DEWA (8,9 juta lot).
Lima saham dengan kenaikan tertinggi (top gainers) sesi pertama hari ini adalah:
• DWGL naik 25 persen ke Rp270 per saham
• SKBM naik 25 persen ke Rp450 per saham
• RSCH naik 24,7 persen ke Rp302 per saham
• EDGE naik 24,7 persen ke Rp5.575 per saham
• DCII naik 19,9 persen ke Rp67.225 per saham
Sementara itu, lima saham dengan penurunan terdalam (top losers) adalah:
• BUVA turun 20,3 persen ke Rp90 per saham
• PURI turun 17,3 persen ke Rp266 per saham
• STTP turun 14 persen ke Rp12.200 per saham
• MMIX turun 12,5 persen ke Rp168 per saham
• CSMI turun 9,9 persen ke Rp2.910 per saham