Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjawab keresahan masyarakat yang menyoalkan pembukaan tempat-tempat wisata di tengah pemberlakuan kebijakan mudik. Ia menekankan pemerintah pada prinsipnya tetap melarang perjalanan ke luar kota--termasuk untuk keperluan berlibur--pada masa Idul Fitri 1442 Hijriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada yang bilang mudik enggak boleh tapi piknik boleh. Begini, pemerintah sudah meniadakan mudik,” ujar Sandiaga dalam diskusi daring di akun media sosial Goodlife BCA, Minggu, 25 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebijakan larangan mudik diakui sangat penting untuk mencegah pergerakan masyarakat yang masif di masa pandemi. Ia menyatakan kementeriannya mendukung penuh keputusan pemerintah untuk meniadakan mudik pada 6-17 Mei 2021.
Meski demikian, mantan wakil Gubernur DKI ini menyatakan pergerakan untuk mengunjungi tempat wisata dimungkinkan asal masih dalam lingkup pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro. Misalnya, kunjungan ke destinasi lokal atau tempat wisata yang berada dalam satu kota.
Dia menjamin pembukaan tempat-tempat wisata akan tetap diikuti dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Pemerintah berupaya mencegah timbulnya lonjakan penularan Covid-19 akibat pergerakan masyarakat yang meningkat pada masa liburan, seperti yang terjadi pada kasus-kasus sebelumnya.
Beberapa waktu lalu, Sandiaga mengatakan kementeriannya sedang menyusun program untuk masyarakat pada masa libur Lebaran. Salah satunya ialah staycation atau menginap di hotel maupun vila di kota masing-masing.
“Ini menjadi suatu peluang buat kita menciptakan produk-produk seperti staycation untuk kegiatan bagi masyarakat yang tidak mudik tahun ini," ujar Sandiaga, akhir Maret 2021 lalu.