Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sandiaga Rayu Investor Masuk Labuan Bajo hingga Mandalika: Return Tinggi, Ada Dampak Ekologi

Sandiaga mengatakan pemerintah tengah mengembangkan sejumlah destinasi wisata di Tanah Air agar tak hanya berfokus di Bali.

20 Desember 2022 | 10.45 WIB

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia dalam acara "The Weekly Brief with Sandi Uno" (WBS), Senin, 12 Septemnber 2022 di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat. TEMPO/Nabila Nurshafira
Perbesar
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia dalam acara "The Weekly Brief with Sandi Uno" (WBS), Senin, 12 Septemnber 2022 di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat. TEMPO/Nabila Nurshafira

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno merayu investor untuk menanamkan modalnya di lima destinasi superprioritas, termasuk Labuan Bajo dan Mandalika. Dia mengatakan investasi di sektor pariwisata akan memberikan keuntungan yang besar bagi pemodal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Return (pengembalian tinggi). Potensi return yang tinggi ini karena bukan hanya berkaitan dengan financial return, tapi juga ada dampak terhadap ekologi," ujar Sandiaga di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sandiaga melanjutkan pemerintah tengah mengembangkan sejumlah destinasi wisata di Tanah Air agar tak hanya berfokus di Bali. Selain Labuan Bajo dan Mandalika, ia menyebut ada potensi lain di Kupang dan Borobudur. 

Dia juga mendorong masuknya investasi ke delapan kawasan ekonomi khusus pariwisata. Kedelapan kawasan tersebut meliputi Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Meski demikian, tak berarti Bali sudah tertutup untuk investasi. Pemerintah, kata Sandiaga, berharap investasi di wilayah Bali masuk secara merata ke bagian utara.

"Pariwisata di Bali sekarang tidak hanya berpusat di Bali Selatan, tetapi mulai berkembang ke arah Bali Barat dan Bali Utara," ucapnya. 

Sandiaga  melanjutkan, saat ini pemerintah sedang merancang agar sektor pariwisata ikut berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon. Indonesia menargetkan dapat mengurangi 50 persen emisi karbon sampai 2035 dan net zero emission pada 2060 atau lebih cepat. 

Dia berharap investasi di sektor pariwisata akan menggunakan pendekatan baru yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, pemanfaatan energi baru terbarukan untuk hotel atau fasilitas lainnya.

"Jika biasanya menggunakan air conditioner (AC) yang  berlebihan, bisa kita menggunakan energi yg baru terbarukan, bisa juga dengan penggunaan ventilasi berdasarkan desain arsitektur terkini," katanya.

Sandiaga yakin sektor pariwisata akan pulih dan tumbuh mulai 2023. Meski, kata dia, ada ancaman ketidakpastian ekonomi karena resesi global. Dia menargetkan kunjungan wisatawan asing atau wisman pada 2023 akan naik menjadi 7,5 juta orang atau naik dua kali lipat dari estimasi tahun ini sebesar 3,6 juta kunjungan.

"Pergerakan wisatawan Nusantara juga ditargetkan 1,2-1,4 miliar kunjungan dan menyerap 1,1-1,4 juta tenaga kerja baru," tuturnya.

NABILA NURSHAFIRA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus