Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Seberapa Penting Kompetisi untuk Kembangkan Talenta Siswa?

Kompetisi merupakan ajang untuk mengenali dan menguji diri anak-anak Indonesia agar dapat memantapkan kemampuan dan talenta mereka.

5 Juli 2021 | 23.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kompetisi Online Literasi dan Numerasi Nasional oleh BCA dan PesonaEdu /BCA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak banyak yang tahu bahwa kompetisi sebenarnya bisa meningkatkan kompetensi siswa. Kepala Pusat Prestasi Nasional Asep Sukmayadi mengatakan salah satu ahli pendidikan dari Quebec pernah mengatakan perbedaan antara orang yang gifted dan talented. Walau sebenarnya bila dialihkan ke dalam bahasa Indonesia, keduanya memiliki makna berbakat, namun sebenarnya ada makna lain. "Kalau gifted itu kemampuan alami. Kemampuan itu lalu ditransformasi ke bakatnya alias talented," kata Asep dalam konferensi pers 'Kompetisi Online Literasi dan Numerasi Nasional oleh BCA dan PesonaEdu' pada 5 Juli 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengasah keterampilan orang, kata Asep, ada tiga cara yaitu dengan keahlian yang sudah dia miliki sejak lahir. Ada pula keahlian yang melekat di lingkungannya. Hal seperti itu terjadi ketika orang tua atau guru memberikan anak yang sudah berbakat ini pengajaran dan berbagai latihan. Cara ketiga meningkatkan keahliannya adalah dengan membuat ajang dalam bentuk kompetisi. "Ketiga hal itu bisa mengembangkan bakat yang sudah dimiliki anak menjadi keahlian mereka," kata Asep.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walau begitu, kompetisi tidak langsung bisa mengembangkan diri anak, anak harus belajar pula ilmu kolaborasi. Kompetisi pun dianggap bisa menguji ketangguhan seseorang. "Kompetisi juga bisa membantu anak mengenali kemampuan diri dan mengevaluasi kemampuan mereka," katanya.

Asep mengingatkan bahwa adanya kompetisi sangat penting karena bisa juga mengasah anak untuk membuat inovasi alias jalan keluar sebuah masalah yang dikembangkannya. "Jadi kompetisi itu hanya katalis saja dan pembangunan karakter pancasila, inovasi, ketangguhan, dan karakter dengan rasa keberagaman yang global," katanya. "Anak harus belajar dan membangun serta menemukan potensi mereka sebagai bekal hidupnya. Maka perlu kita ajarkan berkolaborasi dan berbagai kemampuan lain," katanya.

Pada masa belajar mengajar yang masih dilakukan secara virtual ini, Bakti BCA bersama PesonaEdu menggelar Kompetisi Online Nasional Literasi Numerasi tingkat SD dan SMP dengan Soal AKM Tingkat Nasional dalam rangka PesonaEdu Challenge and Partnership (PECP) 2021 dengan dukungan dari Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek.

EVP CSR BCA Inge Setiawati mengatakan di tengah kondisi pandemi yang sudah berlangsung selama satu tahun terakhir ini, perlu adanya dorongan semangat serta terobosan bagi siswa-siswi di Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan. "Salah satu yang dapat dilakukan adalah melalui kompetisi yang dapat memacu semangat belajar siswa-siswi,” katanya.

Direktur PesonaEdu Ira Anindita menambahkan dengan adanya Kompetisi Literasi Numerasi Tingkat Nasional 2021 ini, diharapkan siswa dapat tetap berprestasi di masa pandemi, sekaligus sebagai latihan awal dalam menghadapi Asesmen Nasional (AN) yang akan diselenggarakan bulan September-Oktober 2021 mendatang. "Hasil nilai dari Kompetisi Literasi Numerasi ini sekaligus dapat digunakan pihak Sekolah untuk melihat pemetaan kemampuan peserta didik sekolah khususnya di bidang literasi dan numerasi”, ujar Ira.

Direktur SMP Ditjen Paud Dikdasmen Mulyatsyah mengatakan kompetisi mengajarkan anak-anak untuk berjuang yang merupakan bagian dari sebuah upaya guna menjadi lebih baik. Kompetisi ini adalah bagian dari bagaimana kita memberikan motivasi bagi anak-anak kita di seluruh Indonesia khususnya pada tingkat SD dan SMP. "Oleh sebab itu melalui kegiatan ini, kita bersama-sama menghadapi kendala pandemi bahwa belajar harus tetap kita laksanakan,” kata Mulyatsyah.

Kompetisi Literasi Numerasi ini sepenuhnya diselenggarakan dalam bentuk daring (online) berbasis Computer Based Test (CBT) menggunakan platform PesonaEdu A-Class. Soal yang diuji dalam kompetisi ini adalah penguasaan literasi dan numerasi, yang tidak terbatas pada mata pelajaran tertentu. Jenis soal tersebut mengacu pada standar AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) yang bersifat HOTS (High Order Thinking Skill), denga tipe soal bervariasi antara lain Pilihan Ganda Kompleks, Pilihan Ganda, Menjodohkan Jawaban, Respons Video dan Audio, Isian Bebas, dan Praktikum Virtual.

“Kompetisi ini merupakan ajang untuk mengenali dan menguji diri anak-anak Indonesia agar dapat memantapkan kemampuan literasi dan numerasi dasar serta membangun daya kreativitas dan imajinasi. Sehingga diharapkan dengan kompetisi ini anak-anak Indonesia bisa memiliki kesempatan untuk terus menumbuhkembangkan semangat belajarnya agar bisa menjadi bekal hidup nantinya” kata Asep Sukmayadi.

“Harapannya melalui penyelenggaraan kompetisi ini siswa-siswi tetap bersemangat dalam menempuh pendidikan meskipun masih dalam masa penuh keterbatasan terlebih kali ini diadakan secara nasional. Kami yakin siswa-siswi Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai generasi penerus bangsa,” kata Inge.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus