Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Sebut Beras Akan Surplus 12 Juta Ton, Mentan: Maret dan April Masuk Panen Raya

Syahrul Yasin Limpo mengatakan neraca stok beras akan mengalami surplus sebesar 12,56 juta ton.

18 Maret 2021 | 15.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan neraca stok beras akan mengalami surplus sebesar 12,56 juta ton. Data ini berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok nasional periode Januari-Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Khusus beras, surplus terjadi karena pada Maret April 2021 ini memasuki panen raya," kata Mentan dalam rapat bersama Komisi Pertanian DPR di Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam data prognosa tersebut, Syahrul mencatat stok akhir 2020 sebesar 7,38 juta ton. Lalu, perkiraan produksi dalam negeri sebesari 17,51 juta ton. Maka, jumlahnya menjadi sekitar 24,9 juta ton.

Sementara, perkiraan kebutuhan yaitu sebesar 12,33 juta ton. Sehingga, muncullah angka surplus 12,56 juta ton. Untuk memastikan angka-angka ini, Kementan telah melakukan pendataan di lapangan.

Hingga minggu kedua Maret 2021, Syahrul menyebut Kementan mencatat total stok sebesar 6,79 juta ton. Dari keseluruhan stok ini, jumlah terbesar berada di rumah tangga dengan jumlah mencapai 3,7 juta ton atau lebih dari 50 persen.

Kedua terbesar ada di penggilingan dengan jumlah 1,26 juta ton. Sisanya yaitu di Bulog (870 ribu ton), pedagang (617 ribu ton), dan Pasar Induk Beras Cipinang (33 ribu ton), Lumbung Pangan Masyarakat (6.328 ton), serta, Horeka alias Hotel, Restoran, dan Kafe (296 ribu ton).

Data beras ini disampaikan Syahrul di tengah rencana pemerintah mengimpor 1 juta beras dalam waktu dekat. Meski demikian, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga mengatakan impor beras 1 juta ton di 2021 tidak akan menghancurkan harga di tingkat petani.

Dia memastikan bahwa kebijakan itu bertujuan menjaga stok dan menstabilkan harga beras.

"Ini (impor beras) bagian dari strategi memastikan harga stabil. Percayalah tidak ada niat pemerintah untuk hancurkan harga petani terutama saat sedang panen raya," kata Mendag dalam konferensi pers virtual, Senin, 15 Maret 2021.

FAJAR PEBRIANTO

 

 

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus