Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Seluruh Direksi Pembangunan Jaya Ancol Diberhentikan, Tom Lembong: Penyegaran untuk Perbaikan

RUPST PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang digelar hari ini memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat seluruh jajaran direksi BUMD tersebut.

18 Agustus 2022 | 19.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Logo baru Ancol. TEMPO/Hilman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat umum pemegang saham tahunan atau RUPST PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang digelar hari ini memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat seluruh jajaran direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RUPS yang dilaksanakan di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, tersebut memberhentikan dengan hormat Teuku Sahir Syahali, Febrina Intan, Wing Antariksa, Budi Santoso, dan Suparno sebagai direktur utama dan direktur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penyegaran direksi merupakan peristiwa umum di dalam suatu perusahaan yang ditujukan untuk terciptanya perbaikan kinerja," kata Komisaris Utama Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong lewat keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.

Selanjutnya, Direktur Utama perusahaaan berkode saham PJAA tersebut dijabat oleh Winarto, dengan jajaran direksi antara lain Daniel Nainggolan, Eddy Prastiyo, dan Cahyo Prakoso. Sedangkan Komisaris Utama dan Independen Pembangunan Jaya Ancol dijabat oleh Thomas Trikasih Lembong, dengan Komisaris Geisz Chalifah dan Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso.

Geisz menyebutkan Sutiyoso yang pernah menjabat 10 tahun sebagai Gubernur DKI dan pernah menjadi Kepala Badan Intelijen Nasional akan membawa pengalaman yang luas dan perspektif yang luar biasa bagi Ancol.

Lebih jauh Tom Lembong menyebutkan penyegaran manajemen merupakan hal yang umum terjadi dan bagian dari upaya meningkatkan kinerja perusahaan. "Ancol akan terus berkomitmen untuk melakukan transformasi guna memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di Tanah Air,” tuturnya.

Selanjutnya: Ancol hingga akhir tahun lalu masih merugi Rp 275 miliar.

Usai menyelesaikan masa baktinya sebagai Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, Teuku Sahir Syahali akan diberikan penugasan baru di PT Pembangunan Jaya (salah satu pemegang saham utama Perseroan). Sedangkan Wing, Suparno, Budi, dan Febby selanjutnya akan menempuh tahapan karir berikutnya di berbagai sektor seperti BUMD, BUMN, dan swasta.

Dalam RUPST juga dipaparkan kinerja tahunan yang dibukukan Pembangunan Jaya Ancol. Per 31 Desember 2021, perseroan menghasilkan pendapatan kotor sekitar Rp 389 miliar atau turun 6 persen dari realisasi tahun 2020.

Pembangunan Jaya Ancol hingga akhir tahun lalu masih mencatat kerugian sekitar Rp 275 miliar. Namun begitu, posisi keuangan membaik sebesar 30 persen dari realisasi tahun 2020 karena didorong implementasi perubahan dan terobosan oleh manajemen yang memberikan landasan yang kuat untuk transformasi Ancol selanjutnya.

Di masa mendatang, perseroan melihat potensi yang luar biasa pada sejumlah inisiatif yang dipersiapkan oleh perseroan pada wisata bahari dan hiburan digital. Perusahaan juga yakin dengan adanya berbagai kemajuan seperti transformasi sistem transportasi publik di DKI akan merubah secara total, akses, lalu lintas, dan suasana di seputar kawasan Ancol.

Hadirnya Jakarta International Stadium (JIS) dan Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) serta pembangunan Museum Rasulullah dan Masjid Apung di sisi Timur-Selatan Ancol juga membawa momentum dan peluang baru bagi Perseroan.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus