Dalam program privatisasi, PT Semen Gresik Tbk. memang tidak masuk hitungan. Namun, kalau kepepet, penjualan pabrik semen ini bisa juga dijadikan sumber pemasukan. Pembelinya sudah di depan mata. Cemex mengatakan sudah menyiapkan dana sebesar US$ 2,4 miliar untuk investasinya di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Untuk Indonesia, perusahaan semen asal Meksiko ini kabarnya sudah menyiapkan dana senilai US$ 520 juta untuk membeli 51 persen saham pemerintah di Semen Gresik.
Cemex, yang kini menjadi pemegang 25 persen saham Semen Gresik, memang mengantongi opsi untuk membeli 51 persen saham pemerintah. Pemerintah sendiri berhak menjual saham pada harga dan waktu tertentu (put option). Opsi jual-beli ini dibatasi hingga 21 Oktober 2001, tapi sampai sekarang masih belum jelas kelanjutannya. Tiga tahun lalu, menteri yang mengurusi BUMN ketika itu, Tanri Abeng, menetapkan harga penawaran US$ 1,38 per saham. Dengan persentase kenaikan harga 8 persen setahun, harga saham Semen Gresik kini naik menjadi US$ 1,7 per saham. Harga ini masih lebih rendah dari harga saham Indocement.
Di luar soal harga, penjualan Semen Gresik masih mendapat ganjalan masalah dari PT Semen Padang, salah satu anak perusahaannya. Rakyat Sumatra Barat masih terus menuntut agar status hukum pelepasan saham Semen Padang dari Semen Gresik diperjelas. Mereka menginginkan agar Semen Padang tidak jatuh ke tangan investor asing. Pemerintah memang sudah menyetujui spin-off alias pemisahan dua anak perusahaannya—Semen Padang dan Tonasa—dari Semen Gresik. Namun, spin-off belum dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari rapat umum pemegang saham.
Pada paparan publik dalam rangka ulang tahun pencatatan saham Semen Gresik, pekan lalu, Direktur Utama Semen Gresik Urip Timuryono mengatakan bahwa spin-off dan put option seharusnya dilaksanakan bersamaan. Sebelumnya, Semen Padang dan Tonasa telah menyodorkan beberapa alternatif pemisahan. Kini masih dihitung-hitung agar nilai pemegang saham (Cemex, pemerintah, dan publik) tidak dirugikan baik oleh spin-off maupun put option. Sampai kapan akan selesai?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini