Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kontraktor Kontrak Karya Minyak dan Gas Bumi (KKKS) beramai-ramai mengajukan revisi rencana kerja dan anggaran (WP&B) ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas). Revisi itu menyusul terus merosotnya harga minyak dunia selama satu semester terakhir yang berdampak pada keuangan perusahaan.
Sejak Oktober tahun lalu, harga minyak anjlok lebih dari 50 persen. Hingga akhir kuartal pertama 2015, belum ada tanda-tanda harga minyak akan kembali pulih. Beragam cara dilakukan kontraktor migas untuk mengefisienkan pengeluarannya. Berikut ini petikan wawancara Ketua Indonesian Petroleum Association yang juga Presiden Direktur PT Medco Energy International Tbk, Lukman Mahfoedz, dengan wartawan Tempo, Bernadette Christina Munthe, pada Maret lalu.
Menurut Anda, apa penyebab anjloknya harga minyak?
Penurunan harga minyak yang jatuh tajam dalam beberapa bulan terakhir terutama disebabkan oleh empat faktor. Pertama, booming shale oil Amerika Serikat. Booming shale oil Amerika meningkatkan produksi minyak AS dan meningkatkan pasokan minyak dunia. Produksi shale oil Amerika saat ini telah mencapai 9,1 juta barel per hari, meningkat 4,1 juta barel per hari dibanding tahun 2008. Hal ini menyebabkan impor minyak AS dari negara-negara OPEC telah berkurang setengahnya. Bertambahnya produksi shale oil menyebabkan kelebihan pasokan pasar minyak dunia sebesar 2,2 juta barel per hari dan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penurunan harga minyak dunia.
Kedua, kondisi geopolitik di Timur Tengah. Pulihnya stabilitas politik Libya telah menambah pasokan minyak dunia sebanyak 500 ribu barel per hari dan diperkirakan terus bertambah hingga 1,2 juta barel per hari. Faktor ketiga, penurunan permintaan minyak dunia disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan di Cina dan Eropa serta perubahan kebijakan subsidi BBM di beberapa negara konsumen. Dan terakhir, rivalitas atau perang harga produsen minyak di OPEC. Arab Saudi dan Kuwait berulang kali menurunkan harga untuk mempertahankan pangsa pasar mereka di Asia. Arab Saudi tidak rela menyerahkan pangsa pasar yang telah dikuasai sebelumnya dan berkeras mempertahankan pangsa pasar minyak dunia sekitar 13 persen sehingga terus menambah pasokan.
Mengapa OPEC tidak mengurangi produksinya dalam kondisi seperti ini?
Selama 30 tahun, OPEC selalu menjalankan fungsinya sebagai "pengatur pasokan minyak dunia". Apabila terjadi kelebihan pasokan minyak dunia, negara-negara OPEC akan mengurangi pasokan minyak ke pasar dunia. Demikian pula sebaliknya. Tapi sekarang fungsi "pengatur pasokan" ini tidak dijalankan oleh OPEC, terutama Arab Saudi, karena, kalau mereka mengurangi pasokan ke pasar dunia, Amerika Serikat akan tetap memasok shale oil dalam jumlah besar ke pasar dunia dan akibatnya, negara-negara OPEC akan kehilangan pangsa pasar minyak dunia.
Bagaimana penurunan harga minyak dunia mempengaruhi rencana kerja kontraktor migas?
Penurunan harga minyak yang drastis sebesar 50 persen sejak Oktober 2014 menyebabkan hampir atau semua perusahaan migas mengevaluasi programnya, termasuk memangkas belanja modalnya. Begitu juga dengan Medco.
Medco juga ikut membatalkan rencana bisnis?
Medco mengevaluasi kembali program-program eksplorasi yang sudah direncanakan, juga proyek-proyek migas yang sedang dalam proses perencanaan. Selain itu, melakukan perubahan-perubahan proses kerja, organisasi yang lebih ramping, serta meningkatkan koordinasi dan kerja sama antartim yang lebih kuat sehingga proses bisnis menjadi lebih efisien dan efektif. Medco juga menjalankan upaya penghematan biaya produksi dan biaya operasi melalui pemangkasan biaya-biaya di semua lini, termasuk biaya di kantor. Kami juga mengusahakan pendanaan dengan beban bunga yang lebih kompetitif dengan mempercepat pembayar utang-utang berbunga tinggi serta refinancing untuk yang bunganya kompetitif.
Seberapa efektif program efisiensi yang dilakukan Medco?
Dari sisi efisiensi biaya, Medco berhasil menurunkan general and administration cost, dari US$ 121 juta pada 2013 menjadi US$ 100 juta pada 2014.Untuk biaya kantor pusat (head office), Medco berhasil menurunkan, dari US$ 39 juta pada 2013 menjadi US$ 29 juta pada 2014. Kami akan meneruskan inisiatif efisiensi ini dan menargetkan biaya head office akan dapat dikurangi 25 persen. l
Lukman Mahfoedz
Tempat, Tanggal Lahir: Surabaya, 26 Februari 1954
Jabatan: Presiden Direktur PT Medco Energy International Tbk, Presiden Indonesian Petroleum Association
Pendidikan: Teknik Mesin Institut Teknologi Surabaya (1980)
Karier:
- Huffco/VICO Indonesia, jabatan terakhir VP General Support (1983-2000)
- BP Indonesia, VP LNG Tangguh (2000-2005)
- Direktur Utama PT Medco E&P Indonesia (2005-2008)
- Direktur PT Medco Energy International Tbk (2008-2011)
- CEO PT Medco Energy International Tbk (2011-sekarang)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo