Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) tercatat telah menutup 76 kantor cabangnya sepanjang 2019 lalu. Direktur Penjualan Pegadaian, Damar Latri Setiawan menuturkan, penutupan cabang merupakan pilihan yang harus dilakukan karena ada wilayah yang tidak menjanjikan keuntungan bisnis dalam jangka panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Soal penutupan cabang, tahun lalu ada 76 kantor cabang yang ditutup," kata Damar di Jakarta, Senin 3 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Damar menyebutkan, pegadaian akan lebih mengedepankan sinergi kemitraan dengan agen untuk mendongkrak bisnis. Selain itu penguatan pemasaran melalui jalur digital menjadi langkah yang dipilih perusahaan menggantikan kantor fisik.
Meski terpaksa menutup kantor cabang, Damar menyebutkan saat ini perusahaan memiliki 4.200 kantor. Selain itu, pembiayaan yang diberikan perusahaan juga tetap tumbuh dengan baik.
Hingga akhir 2019, total pembiayaan yang disalurkan BUMN ini mencapai Rp50,3 triliun. Jumlah ini naik 23,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan jumlah nasabah yang dilayani PT Pegadaian mencapai 13,8 juta nasabah. Tumbuh sekitar 3 juta nasabah dibandingkan akhir 2018 lalu. "Dividen kami ke negara tahun lalu Rp2,8 triliun, untuk tahun ini targetnya minimal sama dengan tahun lalu," ujar Damar.
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menambahkan, kolaborasi yang telah terjalin oleh perusahaan merupakan sebuah wujud nyata dalam meningkatkan bisnis ke seluruh wilayah di Indonesia. Saat ini tedapat 106 mitra yang telah menjalin bisnis bersama Pegadaian.