Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Serapan Beras Bulog Sumatera Selatan belum Mencapai Target

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung baru menyerap 51 ribu ton beras dari petani.

9 April 2025 | 21.13 WIB

Gudang Bulog Drive Sumatera Selatan atau Gudang Bulog Sukamaju yang  terletak di Jalan MP Mangkunegara Nomor A5, Kecamatan Sako, Palembang, 9 April 2025. Tempo/Yuni Rahmawati
Perbesar
Gudang Bulog Drive Sumatera Selatan atau Gudang Bulog Sukamaju yang terletak di Jalan MP Mangkunegara Nomor A5, Kecamatan Sako, Palembang, 9 April 2025. Tempo/Yuni Rahmawati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Palembang - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel-Babel) hingga Selasa, 8 April 2025, baru menyerap sekitar 51 ribu ton beras dari petani atau 33,12 persen dari target yang ditetapkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Sampai Maret kemarin, dari target 154 ribu ton setara beras, kami sudah menyerap sekitar 51 ribu ton. Mudah-mudahan sampai akhir April dapat kami tingkatkan,” kata Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel-Babel, Heriswan, saat ditemui di Gudang Bulog Sukamaju, Rabu, 9 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Heriswan menjelaskan bahwa penyerapan beras telah dimulai sejak Februari dan akan terus berlangsung hingga akhir April. Ia optimistis target tersebut dapat tercapai, mengingat Maret dan April merupakan puncak musim panen raya di Sumsel.

“Kami upayakan semaksimal mungkin, sisa waktu sampai akhir April ini dapat tercapai target,” lanjut Heriswan usai meninjau gudang yang sudah dipenuhi dengan beras.

Terkait mekanisme penyerapan, Heriswan mengatakan, Bulog kini menerapkan sistem jemput bola dengan mendatangi langsung lahan pertanian masyarakat. Gabah kering panen (GKP) dibeli seharga Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

“Sekarang kami jemput, jadi tidak lagi seperti sebelumnya yang menunggu. Petani siapkan di pinggir sawah, nanti dinaikkan ke truk penjemputan,” jelas Eriswan.

Dia kembali menegaskan, target 154 ribu ton yang akan diserap oleh Bulog sampai akhir April, belum sepenuhnya untuk satu tahun. “Kalau untuk setahun, belum. Kami lihat dulu capaiannya sampai April,” kata dia.

Lebih lanjut, Heriswan menyebut bahwa Bulog menargetkan dapat menyerap sekitar 30 persen dari total produksi gabah petani. Meskipun kata dia, 20 persen penyerapan saja sudah tergolong melimpah. Pihaknya memahami bahwa para mitra dan pelaku usaha juga memiliki kewajiban memenuhi pasar masing-masing.

“Sisanya bisa didistribusikan ke pasar oleh para pengusaha. Tapi kami tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menyerap hasil panen petani,” tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus