Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Sering Salah Ambil Keputusan, Bisa Jadi Anda Dipengaruhi Bias Kognitif

Apakah itu bias kognitif? Kerap salah ambil keputusan bisa jadi Anda dipengaruhi kondisi ini.

30 Juli 2024 | 11.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sering salah mengambil keputusan? Mungkin Anda dipengaruhi oleh bias kognitif. Apa itu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari verywellmind, bias kognitif adalah kesalahan sistematis dalam cara berpikir yang terjadi ketika seseorang memproses dan menginterpretasikan informasi di sekitarnya. Kesalahan ini sering kali mempengaruhi keputusan dan penilaian yang kita buat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walaupun otak manusia sangat kuat dan canggih, ia memiliki keterbatasan yang bisa membuat kita jatuh ke dalam berbagai jenis bias kognitif. Bias ini muncul sebagai upaya otak untuk menyederhanakan pemrosesan informasi, sering kali berfungsi sebagai aturan praktis atau heuristik yang membantu kita memahami dunia dan membuat keputusan dengan cepat.

Bias kognitif pertama kali diperkenalkan oleh Amos Tversky dan Daniel Kahneman pada 1972. Sejak saat itu, banyak penelitian telah mengidentifikasi berbagai jenis bias kognitif yang mempengaruhi pengambilan keputusan di berbagai bidang seperti perilaku sosial, ekonomi, pendidikan, manajemen, kesehatan, bisnis, dan keuangan.

Bias kognitif ini bukan hanya sekadar kesalahan dalam berpikir, tetapi sering kali muncul dari upaya otak untuk menggunakan energi dan sumber daya secara efisien.

Berikut adalah beberapa jenis-jenis bias kognitif yang sering kita temui sehari-hari:

  • Bias Aktor-Pengamat: Ini adalah kecenderungan untuk mengaitkan tindakan kita sendiri dengan faktor eksternal, sementara mengaitkan perilaku orang lain dengan penyebab internal. 

  • Bias Penahan (Anchoring Bias): Ini adalah kecenderungan untuk terlalu mengandalkan informasi pertama yang kita pelajari.
  • Bias Perhatian: Ini adalah kecenderungan untuk memperhatikan beberapa hal sambil mengabaikan hal lainnya. Contohnya, ketika kita memutuskan mobil mana yang akan dibeli, kita mungkin lebih memperhatikan tampilan luar dan interior mobil tersebut, sambil mengabaikan catatan keselamatan dan konsumsi bahan bakarnya.

  • Heuristik Ketersediaan: Ini kecenderungan untuk menempatkan nilai yang lebih besar pada informasi yang cepat datang ke pikiran.

  • Bias Konfirmasi: Ini adalah kecenderungan untuk lebih mengutamakan informasi yang sesuai dengan keyakinan kita dan mengabaikan bukti yang tidak mendukung. 

  • Efek Kesadaran Palsu: Ini adalah kecenderungan untuk melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain setuju dengan kita. 

  • Fiksasi Fungsional: Ini adalah kecenderungan untuk melihat objek hanya bekerja dengan cara tertentu. Misalnya, seseorang mungkin berpikir bahwa palu hanya dapat digunakan untuk memaku, padahal benda lain seperti kunci inggris juga bisa digunakan untuk tujuan yang sama.

  • Efek Halo: Ini adalah kecenderungan di mana kesan umum kita tentang seseorang memengaruhi penilaian kita tentang karakter mereka secara keseluruhan. 

  • Efek Misinformasi: Ini adalah kecenderungan di mana informasi pasca-kejadian mengganggu memori tentang kejadian asli. 

  • Bias Optimisme: Ini adalah kecenderungan untuk percaya bahwa kita kurang mungkin mengalami kemalangan dan lebih mungkin mencapai kesuksesan dibandingkan orang lain. 


Penyebab Bias Kognitif

Bias kognitif dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk emosi, motivasi individu, keterbatasan kemampuan otak untuk memproses informasi, dan tekanan sosial. Selain itu, penggunaan heuristik atau jalan pintas mental juga memainkan peran utama dalam munculnya bias kognitif.

Heuristik ini memungkinkan kita membuat keputusan cepat dalam situasi yang kompleks, tetapi juga bisa menyebabkan kesalahan dalam berpikir. Meskipun bias kognitif kadang-kadang bisa membantu, mereka juga bisa memiliki dampak negatif yang signifikan. Bias ini dapat mengarah pada kesalahan penilaian, keputusan buruk, dan bahkan ketidakadilan dalam berbagai aspek kehidupan.

Mengatasi Bias Kognitif

Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghilangkan bias kognitif, ada beberapa strategi yang bisa membantu menguranginya:

1. Meningkatkan Kesadaran Tentang Bias: Langkah pertama untuk mengatasi bias kognitif adalah dengan menyadari bahwa bias ini ada dan memengaruhi pemikiran kita. Dengan memahami bahwa kita semua rentan terhadap bias, kita bisa mulai mengidentifikasi dan mempertanyakannya dalam keputusan sehari-hari.

2. Mempertimbangkan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan: Ketika membuat keputusan, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi pemikiran kita. Misalnya, apakah kita terlalu percaya diri? Apakah ada kepentingan pribadi yang mempengaruhi keputusan kita? Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, kita bisa membuat keputusan yang lebih objektif dan rasional.

3. Menantang Bias Kita Sendiri: Jika kita menyadari adanya bias dalam pemikiran kita, penting untuk secara aktif menantangnya. Misalnya, apakah kita mengabaikan informasi yang tidak mendukung pandangan kita? Apakah kita memberikan terlalu banyak bobot pada informasi tertentu? Dengan menantang bias kita sendiri, kita bisa menjadi pemikir yang lebih kritis dan objektif.

4. Menantang Bias Orang Lain: Menunjukkan bias orang lain juga bisa membantu mereka berpikir lebih kritis. Misalnya, jika kita melihat seseorang membuat keputusan yang bias, kita bisa menyajikan fakta dan informasi dengan cara yang tidak menghakimi dan meminta mereka untuk mempertimbangkan sudut pandang alternatif.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus