Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Setelah sarapan pagi di hotel ...

Ketika wapres AS dan quayle berkunjung ke Indonesia, bertemu dengan menteri-menteri bidang ekuin. juga menjamu sekitar 650 pengusaha anggota amcham di hotel borobudur, jakarta. perdagangan AS-Indonesia.

13 Mei 1989 | 00.00 WIB

Setelah sarapan pagi di hotel ...
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SEKITAR 650 pengusaha anggota American Chamber of Commerce (Amcham), pekan silam. di jamu Wakil Presiden Amerika Serikat James Danforth Quayle, untuk sarapan pagi di Hotel Borobudur, Jakarta. Pada acara pagi itu, Quayle, selain menyuguhkan roti bakar dan orange juice, juga menyampaikan kata-kata segar bagi para usahawan tersebut. "Tujuan kami adalah membuka, bukan untuk menutup pasar Amerika," ujarnya. Janji Quayle itu disambut hadirin dengan tepuk tangan meriah. Betulkah? Siangnya, sewaktu Quayle bertemu menteri-menteri bidang kuim pembicaraan mereka kabarnya berlangsung serius. Dalam pertemuan tertutup itu, menurut Menko Ekuin ad inteim Saleh Afiff, Menteri Pertanian Wardoyo mempersoalkan pasar Amerika yang memperlakukan minyak kelapa sawit sebagai komoditi berkolesterol tinggi, karena mendapat tekanan dari asosiasi minyak kedelai setempat. Jawab Quayle, pemerintah Amerika sependapat dengan pemerintah Indonesia, sehingga pencantuman label kolesterol tinggi pada minyak sawit yang dipasarkan di Amerika sudah diinstruksikan agar dicabut, dan itu telah dilakukan. Persoalan lain diajukan Menteri Perdagangan Arifin Siregar. Ia minta pemerintah Amerika berusaha lebih keras membuka pasar tekstil bagi Indonesia. Maksudnya: pemerintahan Presiden George Bush bukan saja berusaha menggagalkan rancangan undang-undang yang mempersulit tekstil Indonesia masuk Amerika, tapi juga berupaya mencabut bendungan yang sudah ada. "Sistem multifiber arrangement (MFA) itu tak sesuai dengan prinsip GATT," katanya. Jawab Quayle, seperti dituturkan kembali oleh Menteri Arifin Siregar, "Pemerintah Amerika pada prinsipnya setuju bahwa MFA itu secara bertahap diintegrasikan pada GATI." Imbalan yang dituntut Amerika, menurut seorang anggota rombongan Quayle. supaya Indonesia juga mengindahkan prinsip-prinsip GATT. Larangan ekspor rotan yang secara mendadak tahun silam, misalnya, juga telah merugikan kalangan pengusaha Amerika, dan itu supaya ditinjau kembali. Pemerintah Indonesia, kabarnya, berjanji memperhatikan imbauan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus