Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Silahkan impor mobil mewah dua sisi deregulasi

Laporan utama mengenai paket deregulasi juni 1993 dipilah menjadi empat bagian. kebijaksanaan deregulasi dan dampaknya, wawancara dengan dirjen bea cukai, serta daftar negatif investasi.

19 Juni 1993 | 00.00 WIB

Silahkan impor mobil mewah dua sisi deregulasi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
PAKET Kebijaksanaan Juni 1993, khususnya yang menyangkut deregulasi otomotif, telah menyentuh wilayah kepekaan masyarakat konsumen. Setelah mencoba memahami garis-garis besar deregulasi otomotif yang lama ditunggu, ternyata harga kendaraan roda empat berpeluang untuk naik. Dan itu terjadi setelah masyarakat dibiarkan berspekulasi, kemudian dikejutkan dengan sebuah antiklimaks (harga tidak turun). Kali ini tuntutan agar sektor riil disentuh oleh deregulasi tampaknya berusaha dipenuhi oleh Pemerintah. Itu terlihat pada pencabutan proteksi untuk beberapa bidang investasi seperti tepung terigu, alat-alat berat, dan peternakan ayam bibit. Dengan demikian, ''monopoli'' Bogasari dalam hal pengadaan tepung terigu tamat sudah. Begitu pula tarif bea masuk untuk alat-alat pertanian, pelbagai jenis kertas, tali benang, pembangkit tenaga listrik semua yang sudah diproduksi di sini juga dipangkas. Sementara itu, mekanisme kegiatan di entrepot produksi untuk tujuan ekspor (EPTE) diupayakan selancar mungkin, hingga daya saing ekspor nonmigas bisa ditingkatkan. Namun, ketentuan hak guna usaha bagi investasi asing belum dipoles. Sulit untuk tidak mengatakan bahwa dalam paket tersebut Pemerintah bersikap mendua. Di satu sisi, ada kehendak untuk lebih efisien dan meningkatkan kemampuan bersaing. Di sisi lain, belum cukup keberanian untuk membebaskan bidang otomotif dari aneka proteksi yang selama dua dasawarsa bermuara pada ekonomi biaya tinggi. Tak heran bila ada yang menilai, Deregulasi Juni 1993 tidaklah mengecewakan, tapi juga tidak memadai. Kini tersisa beberapa pertanyaan. Buat apa keran impor mobil dilonggarkan, kalau harga impor itu tidak bisa ''memaksa'' industri otomotif untuk mampu bersaing, baik dalam mutu maupun harga? Juga bagaimana bisa menghitung kandungan lokal secara akurat, dan bagaimana mengaplikasikannya dalam ketentuan PPn BM? Terakhir, sampai berapa lama lagi industri otomotif harus diproteksi? Dengan beberapa aspek permasalahan otomotif seperti tersebut di atas, TEMPO menurunkan sebuah Laporan Utama mengenai Paket Deregulasi Juni 1993 yang diumumkan Pemerintah pekan silam. Masalah industri otomotif dipilah dalam empat bagian. Bagian pertama mempertanyakan kebijaksanaan deregulasi dan dampaknya. Dengan pelonggaran keran mobil impor, bagian kedua menginformasikan hal-hal menarik tentang mobil mewah. Wawancara dengan Dirjen Bea dan Cukai, Soeharjo, melengkapi masalah impor tersebut. Tak kurang penting adalah uraian yang membahas masalah kandungan lokal, sesuatu yang sering disebut dan belakangan terasa semakin membingungkan. Dua bagian terakhir membahas terobosan kecil dalam daftar negatif investasi serta upaya meningkatkan daya saing ekspor nonmigas melalui EPTE. Setelah menyigi ke sana-kemari, barangkali tak terlalu salah kalau dikatakan bahwa Pemerintah mau mencoba menyusun kebijaksanaan yang lebih baik, tapi hasilnya untuk sementara masih memihak pada proteksi. Atau lebih tepat, proteksi bagi produsen, bukan konsumen. Isma Sawitri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus