Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas buka suara soal cadangan minyak Indonesia yang hanya mampu bertahan hingga 10 tahun mendatang. Sekretaris SKK Migas Sinta Damayanti mengatakan pihaknya akan terus mengeksplorasi agar cadangan minyak baru akan terus ditemukan.
“Eksplorasi tidak instan diproduksi di tahun tersebut. Mungkin terasa lima tahun kemudian. Karena itu kami harus melakukan eksplorasi sejak sekarang,” kata Sinta dalam acara diskusi di Kantor SKK Migas, Selasa, 14 Februari 2023. “Cadangan minyak 10 tahun nggak akan habis karena kami eksplorasi terus,” ucapnya.
Sinta menuturkan, pada 2022 pihaknya melakukan pengeboran sumur tajak sebanyak 30 sumur atau meningkat 7 persen ketimbang tahun 2021. Sementara untuk 2023, SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur atau meningkat 90 persen.
“Untuk investasi, tahun ini kami menargetkan senilai US$ 1,7 miliar atau meningkat 112,” ujar Sinta. Adapun pada 2022, SKK Migas mencatatkan investasi senilai US$ 0,8 miliar.
Ihwal cadangan minyak hingga 10 tahun mendatang sebelumnya disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. “Kalau nggak punya yang baru, tapi dengan konsumsi sekarang, ya 9 sampai 10 tahun (cadangannya),” kata Arifin ketika ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, 10 Februari 2023.
Namun, Arifin mengatakan bahwa masih ada 6 sampai 7 potensi area baru untuk dikembangkan. Potensi baru tersebut akan dioptimallkan untuk mengejar target prouksi satu juta barel per hari pada 2030 Adapun saat ini pemerintah sedang berharap ada tambahan produksi sumur pengeboran di Blok Rokan dan Blok Cepu. Hal ini seiring masifnya pengeboran di kedua blok tersebut.
Selanjutnya: Mengutip laman resmi Kementerian ESDM...
Mengutip laman resmi Kementerian ESDM, pemerintah memiliki strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030 mendatang. Strategi jangka pendek yang bakal adalah optimasi Lapangan Banyu Urip melalui pengeboran 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastic dan ditargetkan first oil tahun 2028 dengan perkiraan tambahan cadangan sebesar 125 MMBO.
Selain itu di Wilayah Kerja (WK) Rokan dengan melakukan drilling secara massif, serta ekspansi water flood dan steam flood. Sedangkan strategi panjang untuk peningkatan produksi minyak, pemerintah bakal meningkatkan eksplorasi di Area Seram. Menurut Arifin, terdapat potensi oil inplace yaitu minyak 7.596 MMBO dan gas 13,69 TCF.
Selain itu, eksplorasi Area Warim di mana terdapat potensi minyak 25.968 MMBO dan gas bumi 47,37 TCF. Namun terdapat tantangan dalam pengembangan area Warim yaitu tumpang tindih dengan Taman Nasional Lorentz. Untuk itu, Kementerian ESDM berkoordinasi dengan Kementerian KLHK.
Strategi lainnya adalah pengembangan MNK di WK Rokan. Menurut Arifin, terdapat 14 area berpotensi MNK di seluruh Indonesia dengan target tahun 2030 sebesar 75.000 BOPD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Temukan Cadangan Gas di Maluku, Ini Rencana SKK Migas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.