Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Soal Rencana IPO Pertamina Hulu Energi, OJK: Masih Proses Penelaahan

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inanro Djajadi, mengatakan proses IPO Pertamina Hulu Pertamina Hulu Energi sedang ditelaah.

5 Mei 2023 | 19.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kedua kiri) berbincang dengan Presiden Direktur dan CEO PT Badak NGL Gema Iriandus Pahalawan (kiri), Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro (kanan) dan Wakil Wali Kota Bontang Najirah (ketiga kiri) saat peresmian LPG Production Booster System di Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur, Selasa, 6 Desember 2022. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa penemuan teknologi LPG Production Booster System dapat memberikan harapan bahwa Indonesia bisa menghasilkan tambahan produksi LPG nasional, yang secara otomatis dapat mengurangi impor LPG, sehingga diproyeksi terdapat penambahan produksi LPG sebesar 1,56 juta M3 atau 780.000 Metrik Ton selama periode 2022-2027. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inanro Djajadi, mengatakan proses initial public offering atau IPO Pertamina Hulu Energi (PHE) masih dalam proses penelaahan. Karena itu, OJK belum bisa memberikan penjelasan secara rinci sampai izin publikasi diberikan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau untuk besarannya, tentu tidak bisa kami tentukan ini. Book building juga belum dilaksanakan," kata Inarno dalam konferensi pers yang digelar virtual pada Jumat, 5 Mei 2023

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kalaupun book building sudah dijalankan, lanjut Inarno, masih ada kemungkinan terjadi perubahan. Tentunya, sebelum pernyataan efektif ditetapkan. 

"Masih banyak faktor-faktor yang bisa berubah dalam jumlah atau besaran dari hasil IPO tersebut," kata dia.

Wacana IPO PHE sebelumnya disampaikan Dirut Pertamina, Nicke Widyawati, pada akhir Februari lalu. Saat itu dia mengatakan IPO bakal dilakukan sesuai target, yakni pada semester I tahun 2023.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury juga sempat menyinggung realisasi dana IPO anak usaha Pertamina ini dalam rapat dengar pendapat di DPR beberapa waktu lalu. Pahala mengatakan realisasi dana IPO diperlukan untuk memperkuat pengembangan minyak dan gas di bidang hulu.

Pahala mengatakan PHE akan melepas 10 hingga 15 persen saham milik perseroan kepada publik. Adapun anggaran belanja modal atau capex yang disiapkan, yakni senilai 4 miliar hingga 6 miliar dolar AS per tahun.

RIRI RAHAYU | ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus