Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Stok Daging Ayam untuk Lebaran Dijamin Mencukupi

Ketersediaan daging ayam ras selama masa puncak konsumsi pada Lebaran ini dipastikan melebihi kebutuhan.

27 Mei 2019 | 14.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan menjamin bahwa lonjakan permintaan daging ayam selama Ramadan dan Lebaran 2019 akan dapat terpenuhi. Ketersediaan daging ayam ras selama masa puncak konsumsi ini dipastikan melebihi kebutuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sejauh ini ketersediaan daging ayam untuk suplai selama Ramadan dan jelang Idul Fitri dipastikan aman," ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Kementan I Ketut Diarmita seperti dilansir Bisnis.com, Senin 27 Mei 2019.

Berdasarkan data Kementan, rata-rata kebutuhan daging ayam ras secara nasional pada 2019 berada di kisaran 270.979 ton.

Sementara itu, kebutuhan konsumen terhadap daging ayam ras sendiri diproyeksikan meningkat 1,2 persen selama Ramadan (Mei) menjadi 274.382 ton. Kebutuhan akan naik 6,5 persen lagi pada Juni, yang bertepatan dengan momentum Lebaran.

Dengan asumsi pertumbuhan tersebut, Ketut mengungkapkan masih terdapat cadangan stok daging sebesar 27.694 ton sepanjang Mei dan 26.845 ton pada Juni. "Ketersediaan daging ayam bulan Mei sebanyak 302.076 ton, sementara pada Juni 315.296 ton sehingga masih ada cadangan," ucapnya.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito juga telah memastikan stok pangan selama Ramadan dan Lebaran cukup tersedia dan terkendali. Melihat hal itu, dia berharap tidak ada lagi kenaikan harga yang berdampak pada inflasi bulan ini.

"Ada kemungkinan pada bulan ini paling tidak, tidak ada kenaikan inflasi di bahan pokok makanan. Diharapkan (malah) deflasi. Menunjukkan semua harga-harga terkendali," kata Enggar di kantornya, Jakarta, Senin, 27 Mei 2019.

Baca: Pemerintah Jamin Stok Pangan untuk Ramadan dan Lebaran

Menurut Enggar, jika terjadi deflasi, hal itu bukan karena ketidakmampuan masyarakat dalam meningkatkan pembelian. Tapi, kata dia, karena memang suplai dan permintaan stok pangan yang seimbang.

BISNIS | HENDARTYO HANGGI

 
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus