Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Survei: Pilot Paling Banyak Mengalami Gangguan Jantung

Survei Balai Kesehatan Kemenhub menyebutkan penyakit-penyakit yang banyak dialami pilot.

17 Oktober 2019 | 11.22 WIB

Latihan tempur Angkatan Udara Malaysia disertai latihan pilot mengisi bahan bakar di udara di langit Sabah, 25 Juli 2019. [RFA.ORG]
Perbesar
Latihan tempur Angkatan Udara Malaysia disertai latihan pilot mengisi bahan bakar di udara di langit Sabah, 25 Juli 2019. [RFA.ORG]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan gangguan jantung dan pembuluh darah adalah penyakit yang paling banyak dialami personel penerbangan, terutama pilot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Yang paling banyak itu gangguan jantung dan pembuluh darah,” kata Kepala Seksi Pemeriksaan dan Pengujian Balai Kesehatan Penerbangan Inne Yuliawati di Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Inne menyebutkan hingga September 2019, pihaknya telah memeriksa total 20.100 orang, di mana untuk pemeriksaan Kelas 1 sebanyak 10.579 orang, Kelas 2 sebanyak 6.359 orang, Kelas 3 sebanyak 1.061 orang, Kemenhub 78 orang, recheck 2.023 orang.

Rinciannya, personel penerbangan Kelas 1, di antaranya pilot komersial, pilot angkutan udara, teknisi penerbangan; Kelas 2 pilot swasta, pilot olahraga, navigator penerbangan, mahasiswa pilot dan pramugari; Kelas 3 pengatur lalu lintas penerbangan (ATC), petugas operasi penerbangan (FOO) dan pemegang lisensi lainnya yang memerlukan pemeriksaan kesehatan.

Kelas 1, yakni pemeriksaan selama enam bulan sekali, Kelas 2 setiap satu tahun sekali, dan kelas tiga setiap dua tahun sekali.

Ia menyebutkan dari total pemeriksaan dalam setahunnya hanya 12 persen yang dinyatakan tidak memenuhi syarat kesehatan.

“Semakin ke sini semakin banyak yang melakukan pemeriksaan, tapi semakin sedikit yang terindikasi gangguan kesehatan,” katanya.

Balai Kesehatan Penerbangan mulai tahun ini juga membuka pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat umum, bukan hanya personel penerbangan atau yang berkaitan dengan itu. Selain itu juga akan dibuka apotek yang bisa diakses oleh masyarakat umum.

Upaya tersebut untuk meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Kesehatan Penerbangan yang ditargetkan Rp 38 miliar atau meningkat dari tahun lalu Rp 37 miliar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus