Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Survei Populix: Menjelang Ramadan, Masyarakat Lebih Selektif Berbelanja

Populix menunjukkan bahwa masyarakat menjadi lebih selektif dalam berbelanja menjelang Ramadan tahun ini.

21 Februari 2025 | 10.01 WIB

Konsumen berbelanja kue kering khas lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Konsumen berbelanja kue kering khas lebaran. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat akan lebih selektif berbelanja menjelang bulan puasa Ramadan tahun ini. Kecenderungan itu berdasarkan hasil survei terbaru Populix, terlihat dari penurunan minat beli secara signifikan pada berbagai produk sekunder, khususnya pakaian, perabot rumah tangga, dan barang elektronik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Di Ramadan tahun ini, mayoritas masyarakat tidak segan-segan untuk menunda pembelian barang non-esensial, khususnya barang elektronik atau produk mewah lainnya,” kata Indah Tanip, Vice President of Research Populix lewat keterangan tertulis, Kamis 20 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bahkan untuk makanan yang secara persentase prioritasnya sedikit berkurang, apabila diteliti ternyata juga turut terdampak dari segi kualitas. Meskipun secara prioritas tidak terdampak signifikan, sebagian masyarakat akan mengurangi kualitas produk makanan dan minuman untuk mempertahankan kuantitasnya.

Laporan terbaru Populix yang berjudul “Perilaku Belanja di Bulan Ramadan 2025” dari hasil survei melibatkan 1.100 orang responden yang mayoritas atau hampir 90 persen beragama Islam. Dari hasil survei itu diketahui pula minat masyarakat untuk membeli produk pakaian mengalami penurunan dari 78 menjadi 55 persen.

Tak hanya itu, penyusutan volume juga terjadi di produk sekunder lain, seperti perabot rumah tangga yang menyusut dari 28 ke 11 persen, dan barang elektronik dari 16 ke 7 persen. Meskipun prioritasnya paling kecil, publik juga ditengarai akan mengurangi pembelian properti berupa tanah dan bangunan secara signifikan.

Saat ditanya Populix antara memilih makanan dan minuman dengan harga lebih murah meski kualitas standar atau lebih mahal dengan kualitas lebih tinggi, sebanyak 42 persen responden menyatakan bahwa keputusan ini bergantung pada kebutuhan. Namun 33 persen responden cenderung memilih harga yang lebih murah dengan kualitas standar.

Responden laki-laki cenderung lebih memprioritaskan kuantitas, sedangkan responden perempuan cenderung menimbang kebutuhan sebelum membeli. Penurunan juga ditemukan saat Populix bertanya tentang pengurangan pembelian makanan dan minuman tidak esensial selama Ramadan. Meskipun, lebih dari separuh menyatakan akan sedikit mengurangi pembelian, sekitar 33 persen responden mengaku akan mengurangi secara signifikan. 

“Populix melihat perilaku konsumsi yang lebih selektif ini disebabkan oleh meningkatnya kewaspadaan untuk menghindari overspending selama Ramadan. Padahal sebenarnya mayoritas masyarakat tidak akan terlalu mengutak-atik anggaran belanja mereka tahun ini,” kata Indah.

Penelitian ini dilakukan melalui sebuah survei kepada lebih dari 1.100 responden. Mayoritas responden berasal dari status ekonomi sosial menengah ke atas, dengan persentase laki-laki dan perempuan yang hampir seimbang. Mayoritas responden adalah karyawan, dengan status pernikahan lajang atau menikah dengan anak. 

Anwar Siswadi (Kontributor)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus