Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Shell Indonesia resmi mengumumkan terjadi kelangkaan pasokan bahan bakar minyak (BBM), kini beberapa perusahaan migas swasta lainnya juga turut mengalami kekosongan pasokan. Tempo mengunjungi beberapa stasiun pengisian bahan bakar milik perusahaan swasta, yakni BP Indonesia yang dikelola perusahaan asal London, dan Vivo Energy Indonesia yang berpusat di Swiss.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BP Indonesia di Jalan Panjang Nomor yang berada di Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terpantau sepi. Di bagian depan pintu masuk terdapat tulisan 'Stock yang tersedia hanya BBM Ultimate Diesel'. Saat Tempo masuk ke dalam, hanya terdapat satu petugas saja yang berjaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas laki-laki bernama Febrian itu mengatakan memang telah terjadi kekosongan stock sejak beberapa minggu lalu. Lebih tepatnya, BBM jenis BP 92 telah habis sejak dua minggu lalu. Kemudian disusul dengan ketiadaan BP Ultimate satu minggu setelahnya. "Hanya tersisa yang dieselnya saja," kata dia. "Dari tadi juga yang datang ya sudah lewatin aja, kebanyakan nyari yang bensin," tuturnya.
Febrian enggan mengatakan alasan kelangkaan pasokan. Menurutnya, pihak perusahaan belum memperbolehkan mengungkap penyebab ia dan teman-temannya tak sesibuk biasanya. Pasalnya, akibat kelangkaan tersebut, kantornya hanya memberlakukan satu orang penjaga saja dalam satu kali shift. Febrian mengungkap, beberapa temannya ada yang libur, ada pula yang mengajukan cuti.
Berbeda dengan BP, jarak 600 meter ke arah utara, terdapat SPBU Vivo yang beroperasi seperti biasanya. Pantauan Tempo, terdapat sejumlah pengguna motor maupun mobil berdatangan untuk mengisi bahan bakarnya.
Suasana SPBU Vivo Indonesia di Jalan Panjang No.13, Kedoya Utara, Jakarta, 1 Februari 2025 . Tempo/Dede Leni Mardianti
Salah satu petugas Vivo yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pihaknya memang belum mengalami kehabisan pasokan. Namun, menurut dia stock yang ada saat ini tidak sebanyak biasanya. "Tapi sejauh ini masih aman," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 1 Februari 2025. Meski terjadi kelangkaan pasokan, BBM swasta baik Shell, Vivo, dan BP tetap memberlakukan kenaikan harga yang berlaku mulai 1 Februari 2025.
Sebelumnya, President Director and Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian lebih dulu buka suara soal banyaknya SPBU yang mengalami kehabisan pasokan. Menurutnya, saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk bahan bakar minyak (BBM). "Shell Indonesia senantiasa berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya," ujarnya dalam keterangan resmi pada Jumat 31 Januari 2025.
Tempo mencoba menghubungi Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung melalui nomor pribadinya untuk bertanya penyebab dari kelangkaan pasokan bahan bakar minyak impor ini. Namun, sampai berita ini ditulis, Yuliot belum menjawab pesan Tempo.
Dani Iswara berkontribusi dalam penulisan artikel ini,