Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Ki Darmaningtyas merespons soal usulan tarif light real transit atau LRT Jabodebek. Usulan tersebut sudah disampaikan ke Kementerian Perhubungan, yakni Rp 5 ribu hingga biaya jarak terjauh Rp 25 ribu dengan tarif rata-rata Rp 12 ribu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya sepakat kalau misalnya mereka mematok tarif terendah Rp 5 ribu,” ujar dia di Hotel Mercure, Mangga Besar, Jakarta Barat, pada Selasa, 11 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Darmaningtyas mengatakan keunggulan LRT Jabodebek adalah ketepatan waktunya. Namun, ada masalah di akses dari dan menuju ke stasiun. Karena, menurut dia, jika aksesnya bagus, masyarakat juga akan dengan mudah pindah menggunakan kereta layang itu.
“Daripada macet-macet, waktunya enggak pasti, ya sudah naik LRT saja,” tutur Darmaningtyas.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan pemerintah masih belum memutuskan tarif LRT. Tarif 5 kilometer pertama, kata dia, LRT Jabodebek mengusulkan tarif dasar antara Rp 5.000-7.000.
“Kemudian akan ada penambaham biaya per kilometernya Rp 850 dan Rp 1.200. Makanya kita sama-sama tunggu dari kementerian seperti apa," ujar dia di Depo LRT Jabodebek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 6 Juli 2023.
Kuswardojo menyebut besaran tarif LRT nanti tentu tergantung dari pemerintah. Artinya, seberapa besar pemerintah memberikan subsidi kepada warga masyarakat pengguna jasa LRT. Psalnya, menurut dia, semakin besar subsidi yang diberikan, maka pasti tarifnya semakin murah.
Sementara Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia atau MTI, Aditya Dwi Laksana, membandingkan usulan tarif itu dengan tarif moda transportasi lain yang sudah beroperasi. Dia menjelaskan tarif bus Transjakarta Rp 3.500 sedangkan tarif LRT Jakarta rute Velodome-Kelapa Gading Rp 5 ribu bersifat flat.
“Cuma menurut saya di awal operasi, katakanlah 3-6 bulan pertama sebaiknya sih tetap ada tarif promo dulu. Jadi tidak langsung Rp 5 ribu,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat, 7 Juli 2023.
Karena, kata Aditya, jika masyarakat menggunakan LRT Jabodebek jarak pendek, misalnya hanya dua stasiun, dari Dukuh Atas ke Kuningan, artinya melewati Rasuna Said. Jika tarifnya Rp 5 ribu, masih lebih mahal dibandingkan dengan Transjakarta yang hanya Rp 3.500.
Aditya menilai, tarif dasar Rp 5-7 ribu untuk LRT Jabodebek masih kurang kompetitif dibandingkan dengan Transjakarta. “Tapi kalau nanti ke depannya jumlah penumpangnya banyak, menurut saya itu sudah tarif yang cukup affordable,” tutur Aditya.