Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selama tiga bulan, dari Juli hingga Oktober 2020, Tempo mengikuti program Facebook Accelerator. Program yang dirancang Facebook ini diikuti oleh sejumlah media dari berbagai negara. Pada batch tahun lalu, Tempo satu-satunya media dari Indonesia yang bergabung dalam program ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program Facebook Accelerator bertujuan menjawab tantangan bisnis yang dihadapi media. Setiap pekan, para praktisi yang sukses mengembangkan bisnis media menyampaikan materi yang bisa menjadi bekal untuk dikembangkan di media para peserta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program tersebut adalah bagian dari serangkaian program dan pendanaan yang telah diumumkan per Juli 2020 untuk mendukung redaksi di kawasan Asia Pasifik dalam menghadapi dampak langsung Covid-19.
Facebook News Partnerships Lead Asia Pasific, Alex Fenby, mengatakan, sebagai bagian dari komitmen tersebut, pihaknya mengadakan Facebook Journalism Project’s Reader Revenue Accelerator kepada perusahaan media di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendukung transformasi bisnis mereka.
Manajer Program Akselerator di Facebook, David Grant, menambahkan, para peserta mengikuti sesi pelatihan mingguan untuk mempercepat transformasi bisnis media. Mereka akan menerima dana bantuan untuk mendukung proyek pendapatan dari pembaca dan membantu media memonetisasi pembaca, baik di dalam maupun di luar Facebook.
Masing-masing dari hampir 70 peserta ini juga bisa mengakses komunitas yang lebih luas berupa 120 lebih organisasi berita dari program Akselerator Facebook Journalism Project’s di seluruh dunia.
Selain Tempo, media lain yang berpartisipasi meliputi Singapore Press Holdings, Frontier Myanmar, Hong Kong Cable TV, the South China Morning Post, Apple Daily, CommonWealth, Bangkok Post, Inquirer, New Straits Times, Malaysiakini, dan Sin Chew.
Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Anton Septian menjelaskan, setiap tim juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan rencana strateginya sehingga para peserta dapat saling belajar dari peserta lain. Metode kelas online yang efektif, termasuk adanya coach dari Facebook yang ditempelkan ke setiap perwakilan media, memacu peserta untuk merancang strategi yang mungkin diterapkan di tempatnya bekerja.
Pemilahan strategi disesuaikan dengan persoalan yang dihadapi oleh suatu media. "Dengan begitu, strategi yang diterapkan merupakan jawaban yang relevan dengan masalahnya," kata Anton, Kamis, 4 Februari 2021.
Yang juga menarik, penerapan strategi yang dipilih tidak harus menunggu masa coaching selesai pada bulan Oktober, tapi mulai diterapkan pada masa coaching. Sehingga, strategi tersebut bisa dievaluasi setiap pekan setelah dilihat efektivitasnya dengan melihat data metrik dari situs media masing-masing.
Menjelang akhir program, kata Anton, setiap media diminta membuat proposal berisi strategi pengembangan bisnis untuk diterapkan selama enam bulan setelah masa coaching selesai. Facebook memberikan grant sebesar US$ 50 ribu kepada media yang proposalnya diterima untuk menjalankan rencana di dalam proposal.
Program Facebook Accelerator adalah program yang berlangsung selama tiga bulan dan bertujuan menjawab tantangan bisnis tertentu yang dihadapi industri berita. Program ini menghimpun berbagai perusahaan media agar bisa berinovasi, belajar dari satu sama lain, dan berkolaborasi untuk mengembangkan strategi demi meningkatkan bisnis mereka, baik di dalam maupun di luar Facebook.
Adapun setiap program Facebook Akselerator ini memiliki tiga tujuan utama. Tiga tujuan itu adalah memfasilitasi kolaborasi di kalangan penerbit, meningkatkan skala pembelajaran bersama dan membangun kesinambungan.
Untuk mencapai tujuan utama pertama, di workshop Facebook Akselerator dipertemukan organisasi berita dengan para jurnalis yang bervisi sama agar mereka bisa berkolaborasi secara intensif dalam grup-grup kecil.
Nantinya, mereka diharapkan mampu membangun hubungan dan praktik terbaik yang berguna untuk mengatasi masalah-masalah umum, seperti pengembangan bisnis langganan digital, pengembangan teknik penyampaian berita lewat video digital, dan lain-lain.
Sedangkan untuk meningkatkan skala pembelajaran bersama, selama sesi pelatihan dilakukan berbagi ide dan pengalaman serta uji teori serta bereksperimen dengan teori baru oleh para peserta Akselerator. Dengan begitu, pembelajaran kolektif akan berkembang pesat sehingga mampu menghasilkan kumpulan taktik, strategi, dan praktik terbaik yang bisa dibagikan.
Adapun untuk mencapai tujuan utama ketiga yakni membangun kesinambungan, tiap sesi pelatihan membantu media berita mengidentifikasi cara-cara meningkatkan bisnisnya. Mulai dari identifikasi metrik kunci hingga solusi praktis untuk menangani kendala yang ada.
Program Facebook Accelerator dimulai pada tahun 2018 sebagai program percontohan tiga bulan di Amerika Serikat untuk bekerja sama dengan surat kabar metro dalam meningkatkan strategi bisnis langganan digital mereka. Program di Asia-Pasifik ini diselenggarakan menyusul keberhasilan Akselerator sebelumnya di Amerika Utara, Amerika Latin, Jerman, dan Akselerator tahun lalu di Australia dan Selandia Baru.