Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat siang, 30 Juli 2021, dimulai dari KPPU menemukan sejumlah apotek takut berbelanja stok obat terapi Covid-19 karena adanya pengawasan ketat dari Kementerian Kesehatan dan Lo Kheng Hong mengemukakan alasan tidak pernah menginvestasikan uangnya di bank untuk jangka panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapula berita tentang Menkomarves Luhut Pandjaitan mengatakan teknik tracing atau pelacakan merupakan kunci mendeteksi virus Covid-19, Kementerian PUPR menjelaskan perkembangan pembangunan Jalan Perbatasan hingga Trans Papua dan soal Presiden Jokowi menyerahkan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) tahun 2021 secara simbolis kepada sekitar 24 orang pelaku usaha.
Berikut lima berita ekonomi dan bisnis terkini sejak pagi hingga sore ini:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Obat Terapi Covid-19 di Sumut Langka, KPPU: Apotek Takut Belanja Stok
Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU menemukan sejumlah apotek di Sumatera Utara tak berani berbelanja stok obat terapi Covid-19 karena adanya pengawasan ketat dari Kementerian Kesehatan. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kelangkaan obat.
“Ketersediaan obat di apotek bukan karena tidak terdaftar di Farmaplus. Rata-rata obat kosong, alasan dari apotek ini bervariasi, ada yang bilang tidak ada dari distributor, ada yang tidak berani lagi mengisi stok karena obat ini diawasi ketat pemerintah,” ujar Kepala Bidang Kajian dan Advokasi KPPU Kanwil I KPPU Devi Siadari dalam konferensi pers virtual, Jumat, 30 Juli 2021.
Kementerian Kesehatan sebelumnya mengatur penjualan obat alternatif Covid dengan menetapkan harga eceran tertinggi. Ketentuan itu termaktub dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/4826/2021 tentang Harga Eceran Tertinggi Obat dalam Masa Pandemi Covid-19. Dalam beleid tersebut, ada sebelas obat yang harga eceran tertingginya diatur.
Menurut Devi, beberapa apotek menyatakan stok obat untuk terapi pasien Covid-19 tidak lagi tersedia sejak aturan pemerintah ini terbit. Adapun dari sebelas obat terapi Covid-19, di beberapa tempat hanya ditemukan satu jenis obat, yakni azithromicin.
Obat itu dijual seharga Rp 4.500-6.000 per tablet. Sementara itu stok obat yang kosong adalah Favipiravir 2OO mg, Remdesivir I00 mg (injeksi), Oseltamivir 75 mg (kapsul), lntravenous Immunoglobulin 5 persen 50 ml (infus), lntravenous Immunoglobulin 10 persen 25 ml (infus), lntravenous Immunoglobulin l07o 5O ml (infus), Ivermectin 12 mg (tablet), Tocilizrrmab 400 mg/20 ml (infus), Tocilizumab 80 mg/4 ml (Iinfus), dan Azithromycin 50O mg (infus).
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Tak Pernah Taruh Uang di Bank: Miskin Pelan-pelan
Investor kawakan, Lo Kheng Hong, mengemukakan alasan tidak pernah menginvestasikan uangnya di bank untuk jangka panjang. Padahal, dia bekerja di sektor perbankan lebih dari 17 tahun.
Lo menilai investasi di bank bisa membuat uang yang dia miliki tergerus oleh inflasi. “Karena bunga kecil, sedangkan harga-harga naik. Menurut saya orang yang menaruh uang di bank membuat dirinya miskin pelan-pelan karena inflasi terus,” ujar Lo dikutip dari tayangan YouTube Econand, Jumat, 30 Juli 2021.
Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan pada Juni 2021 Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan justru mencatatkan pertumbuhan dua digit sebesar 11,28 persen (yoy).
Alih-alih menanam uang di bank, dia pun memilih untuk berinvestasi di tempat lain. Namun, untuk menentukan investasi, ada berbagai pertimbangan. Lo mengaku tidak memilih obligasi karena imbal hasilnya tak terlalu besar.
Dia juga memutuskan tak membeli emas karena dinilai bukan merupakan investasi yang produktif. Ketimbang obligasi dan emas, Lo pun memilih pasar modal. Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia atau BEI, ucap dia, telah terbukti menawarkan imbal hasil tertinggi di antara bursa utama dunia bagi investor jangka panjang.
Di samping itu, investasi saham memiliki keunggulan ketimbang investasi lainnya. Melalui investasi saham, masyarakat dengan modal kecil bisa turut memiliki perusahaan besar atau multinasional, seperti BCA hingga Astra Internasional.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. PUPR Jelaskan Perkembangan Pembangunan Jalan Perbatasan hingga Trans Papua
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen membangun infrastruktur yang andal di Provinsi Papua dan Papua Barat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan, mengurangi indeks kemahalan, dan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia.
Kementerian PUPR mengambil terobosan pembangunan infrastruktur dengan lebih terpadu, tepat, fokus, dan bersinergi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. “Hal ini sesuai dengan amanat Inpres Nomor 9 Tahun 2020 dan arahan Bapak Presiden Joko Widodo,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Jumat, 30 Juli 2021.
Pada 2021 alokasi anggaran pembangunan infrastruktur PUPR untuk Provinsi Papua Rp 6,19 triliun, dengan rincian untuk bidang Sumber Daya Air (SDA) Rp 732,87 miliar, jalan dan jembatan Rp 4,49 triliun, permukiman Rp 683,03 miliar, dan perumahan Rp 288,35 miliar. Hingga saat ini, progres fisik pembangunan infrastruktur tersebut mencapai 37,95 persen.
Sementara di Provinsi Papua Barat dialokasikan sebesar Rp 3,75 triliun yang digunakan untuk bidang SDA Rp 543,27 miliar, jalan dan jembatan Rp 2,66 triliun, permukiman Rp 312,23 miliar, dan perumahan Rp 228,83 miliar. Hingga saat ini, pembangunan infrastruktur tersebut mencapai 44,09 persen.
Basuki menyampaikan, peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua salah satunya dilakukan dengan membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan akses serta konektivitas dari darat maupun multimoda. Di antaranya yakni pembangunan Jalan Trans Papua dengan total panjang 3.462 kilometer.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Serahkan Banpres Produktif Usaha Mikro, Jokowi: Rp 15,3 T untuk 12,8 Juta Pelaku
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) tahun 2021 secara simbolis kepada sekitar 24 orang pelaku usaha.
"Tahun 2021 yang akan dibagikan untuk banpres produktif ini adalah Rp 15,3 triliun yang dibagikan kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro dan kecil. Jadi bukan hanya bapak ibu semuanya, enggak," kata Jokowi di halaman Istana Merdeka Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021.
Saat menyampaikan bantuan tersebut, Presiden didampingi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak.
"Ada 12,8 juta pelaku usaha mikro dan kecil di seluruh tanah air dan mulai dibagikan pada hari ini. Saya harap ini bisa membantu mendorong ekonomi kita semuanya," ungkap Presiden.
Nilai BPUM yang diterima masing-masing pelaku usaha mikro tersebut adalah senilai Rp 1,2 juta.
"Saya tahu bapak ibu semuanya sekarang pada kondisi yang tidak mudah, benar? Sangat sulit, benar? Tapi itu dirasakan oleh semuanya, tidak hanya bapak ibu pengusaha mikro, tidak hanya usaha kecil, menengah juga, pengusaha besar, semuanya pada kondisi yang sangat tidak mudah, sangat sulit," kata Presiden.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Luhut: Sekarang Kita Makin Mengerti Teknik Tracing Penting untuk Tangani Covid
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa teknik tracing atau pelacakan merupakan kunci dalam mendeteksi virus Covid-19.
“Jadi sekarang kita sudah semakin mengerti bahwa teknik tracing itu penting dalam penanganan Covid-19. Teknik tracing ini kuncinya,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Juli 2021.
Dengan adanya teknik tracing, kata Luhut, maka penyebaran virus Covid-19 dapat dengan cepat diketahui. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bila jumlah positif akan diketahui lebih banyak dari sebelumnya.
“Jadi saya sudah bilang Presiden nanti mungkin jumlah yang diketahui terinfeksi akan naik, namun tidak apa apa, kan dia ‘tercabut’ dari keluarganya. Jadi tidak terjadi banyak penularan di keluarga,” kata dia.
Dengan demikian, tutur Luhut, mereka yang terpapar Covid-19 bisa langsung ditangani. Apalagi, sekarang jumlah tempat isolasi terpusat hingga ketersediaan tempat tidur (BOR) di rumah sakit yang semakin bertambah. Virus corona yang makin menggila membuat pemerintah putar otak. Pemerintah DKI Jakarta misalnya, di tengah wabah corona yang berkecamuk bisa menggelar vaksinasi keliling, bahkan jumlah orang yang divaksin di Jakarta mencapi lebih dari 80 persen (tonton video vaksinasi dengan dokte cantik di sini)
Selain itu, lanjutnya, dengan adanya tambahan rumah oksigen, membuat penanganan Covid-19 jadi semakin membaik dari hari ke hari.
Baca berita selengkapnya di sini.