Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Terkini Bisnis: Inspirasi Investasi Lo Kheng Hong, 100 Juta Dosis Vaksin Booster

Terkini bisnis ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 28 Desember 2022 antara lain tentang inspirasi investasi yang dibagikan Lo Kheng Hong.

28 Desember 2021 | 18.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lo Kheng Hong. itb.ac.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa siang hingga sore, 28 Desember 2021 dimulai dengan investor kawakan Lo Kheng Hong yang membagikan tips sukses berinvestasi di pasar modal. Tak bosan-bosan ia mengingatkan agar investor muda berinvestasi pada sesuatu yang dipahami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian informasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah menetapkan perpanjangan masa karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri hingga akhir periode Natal dan tahun baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, berita Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebutuhan vaksin tahun depan akan melingkupi vaksin untuk anak dan booster. Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:

1. Pernah Ambil Keputusan Salah, Lo Kheng Hong Beri 5 Pegangan untuk Investor

Investor kawakan Lo Kheng Hong telah 32 tahun mengecap asam garam investasi di pasar modal. Berbagai kondisi ekonomi di Tanah Air pun pernah dilewati.

Menurut Lo Kheng Hong berinvestasi itu tidak sulit. “Berinvestasi itu mudah dan sederhana bagi mereka yang punya tujuan dan sabar,” ujarnya dinukil dari siaran pers yang dibagikan Sinarmas Sekuritas, Senin, 27 Desember 2021.

Sebagai sosok yang menginspirasi banyak anak muda untuk berinvestasi di pasar modal, Lo Kheng Hong memang tak pernah pelit membagikan tips sukses berinvestasi di pasar modal. Tak bosan-bosan ia mengingatkan agar investor muda berinvestasi pada sesuatu yang dipahami.

Sedikitnya, Lo menyebut ada lima tips yang bisa diterapkan investor untuk meraih sukses atau cuan dari berinvestasi di pasar modal.

Berita selengkapnya dapat dibaca di sini.

2. Ada Omicron, Sandiaga: Perpanjangan Durasi Karantina Sampai Natal dan Tahun Baru Selesai

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah menetapkan perpanjangan masa karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri hingga akhir periode Natal dan tahun baru. Perpanjangan masa karantina ini untuk mencegah penyebaran varian Covid-19 Omicron.

“Perpanjangan karantina akan ditinjau ulang. Berdasarkan rapat terbatas hari ini, karantina akan tetap diberlakukan dan justru semakin ditingkatkan kepatuhannya,” ujar Sandiaga di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 27 Desember 2021.

Sebelumnya pemerintah memperketat aturan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri menjelang libur Natal dan tahun baru. Berdasarkan ketentuan terakhir, lama masa karantina untuk warga negara asing maupun warga negara yang masuk ke Indonesia adalah sepuluh hari dari sebelumnya tiga hari.

Selain memperpanjang masa karantina, pemerintah mengatur pembatasan masuk bagi WNA dari 13 negara yang dianggap sebagai zona merah penyebaran Covid-19. Ketiga belas negara itu adalah Afrika Selatan, Bostwana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Estwatini, Malawi, Angola, Zambia, UK, Denmark, dan Norwegia.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Vaksinasi Booster, 100 Juta Dosis Program Pemerintah dan 121 Juta Dosis Berbayar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebutuhan vaksin tahun depan akan melingkupi vaksin untuk anak dan booster. Kebutuhan vaksin untuk anak-anak, kata dia, berkisar 52 juta dosis.

"Untuk booster (program pemerintah) 100 jutaan, ada juga booster berbayar 121 juta dosis," ujar Budi dalam acara Ngobrol Tempo, Selasa, 28 Desember 2021.

Untuk vaksinasi booster program pemerintah, Menkes memperkirakan kebutuhannya dapat dipenuhi dari vaksin donasi. Musababnya, ia mengatakan Indonesia kemungkinan akan mendapat vaksin dari COVAX sebanyak 54 juta dosis pada tahun depan.

"Baru saja covax beri arahan baru bukan hanya 20 persen populasi diberikan, tapi 30 persen populasi. Jadi indonesia tahun depan akan dapat lagi 10 persen dari populasi karena sebelumnya 20 persen. jadi bisa dapat 27 juta orang atau ekuivalen 54 juta dosis vaksin," kata Budi.

Baca berita selengkapnya di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus