BAPINDO rupanya telah merintis usaha ke bisnis kredit investasi. Senin pekan silam, Direktur I Bapindo Bambang Kuntjoro dan Direktur IV Towil Heryoto menandatangani kerja sama dengan European Community Investment Partners (ECIP), yang hari itu diwakili Direktur Kerja Sama Utara-Selatan MEE Pierre Defraigne. "Kerja sama ini bisa meningkatkan investasi di Indonesia sekalipun sekarang ada kebijaksanaan uang ketat," kata Towil Heryoto kepada TEMPO. ECIP, yang baru didirikan awal 1991, akan mengucurkan dana bagi perusahaan Indonesia yang bermitra dengan perusahaan dari Eropa. Menurut seorang pejabat MEE di Jakarta, Emmanuel Mersch, penyaluran pinjaman tersebut diprioritaskan bagi usaha berskala menengah. "Bisa di sektor pariwisata, riset ilmu teknologi, komersial umum, sampai industri manufaktur," katanya. Dalam kerja sama itu, Bapindo bertugas melakukan pengecekan detail terhadap calon nasabah di Indonesia yang mengajukan kredit. Setelah proses seleksi selesai, 20 hari kemudian persetujuan pinjamannya dapat diberikan. Dengan demikian, investasi melalui patungan diharapkan bisa meningkat. Belum diungkapkan berapa jumlah dana yang disediakan ECIP. Yang pasti, dana tersebut di luar kerangka grant US$ 30 juta yang diberikan MEE kepada Indonesia untuk proyek-proyek pemerintah. ECIP sendiri menganggap kerjasama ini merupakan langkah desentralisasi dalam penyaluran dana. Sampai saat ini, portfolio pinjaman ECIP 78% untuk pelbagai proyek di Asia. Selebihnya untuk Amerika Latin dan Mediterania.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini