SETELAH Asmindo beberapa kali berpameran di AS, tengah Januari ini, tiba giliran PT Wijaya Karya (Wika) menampilkan meubel Indonesia di jantung Eropa, Paris. Wika, yang selama ini bergerak di bidang konstruksi tapi juga berperan sebagai bapak angkat bagi pelbagai industri kerajinan kecil di Indonesia, memilih pameran "Salon International du Meuble" di Paris, untuk menjajaki pasar Eropa. "Kami sekarang sudah merasa siap menghadapi para pesaing yang cukup tangguh," kata Mahendra Riatno dari Wika. Wika menggelar perabot rumah tangga dari kayu dan rotan, yang ternyata menarik minat banyak pengunjung. Kualitas yang baik, harga bersaing, dan desain mutakhir adalah fkator-faktor yang membuat stan Wika selalu ramai. Beberapa importir sudah mengisi formulir pesanan, tapi ada juga yang bersedia menjadi agen. Total nilai transaksi sekitar US$ 32.500, suatu jumlah yang diakui Mahendra "tidak terlalu tinggi". Namun, tidak perlu berkecil hati, tujuan utamanya adalah memperkenalkan produk Indonesia seraya mencari input tentang selera dan potensi pasar Eropa. Hal itu dianggap penting karena selama ini belum ada perusahaan meubel Indonesia yang berusaha menerobos pasar Eropa. Dalam upaya terobosan itulah, sesudah pameran di Paris, Wika akan mempromosikan meubelnya ke Koln, Jerman. Di sini, perabot yang dipamerkan lebih banyak terbuat dari rotan dikombinasikan dengan besi, yang kabarnya sedang in.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini