Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Terpopuler Bisnis: Cahaya Bintang Medan Gugat BCA, Peringkat Utang Indonesia

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Selasa, 12 Juli 2022 antara lain tanggapan BCA atas gugatan PT Cahaya Bintang Medan Tbk.

13 Juli 2022 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi palu sidang pengadilan. legaljuice.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa, 12 Juli 2022 dimulai dengan tanggapan BCA atas gugatan yang dilayangkan oleh PT Cahaya Bintang Medan Tbk. Kemudian informasi mengenai 68 pabrik kelapa sawit yang tutup karena kesulitan menjual Crude Palm Oil (CPO) ketika stok dalam negeri menumpuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu berita tentang Indonesia menempati peringkat ke-34 berdasarkan tingkat kerentanan utang negara berkembang. Berikut ringkasan dari ketiga berita tersebut:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Cahaya Bintang Medan Gugat BCA Rp 54,83 Miliar, Begini Duduk Persoalannya

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA angkat bicara menanggapi gugatan yang dilayangkan oleh PT Cahaya Bintang Medan Tbk. Tak hanya BCA Kantor Wilayah V Medan, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Kota Medan juga digugat terkait lelang objek jaminan perusahaan.  

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menyebutkan pelaksanaan lelang objek jaminan perusahaan adalah upaya untuk menyelesaikan kredit bermasalah atau kolektabilitas macet.

Emiten dengan kode saham BBCA tersebut, kata Hera, dalam hal ini bertindak selaku kreditor pemegang hak tanggungan berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. 68 Pabrik Kelapa Sawit Tutup karena Kesulitan Jual CPO

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengatakan hingga kini ada 68 Pabrik Kelapa Sawit yang tutup karena kesulitan menjual Crude Palm Oil (CPO) ketika stok dalam negeri menumpuk.

“Memang saat inj masih sulit jual CPO. Menurut Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) sudah ada 68 PKS yg tutup,” kata Eddy saat dihubungi Tempo, Senin, 11 Juli 2022.

Ia mengatakan hal ini disebabkan stok CPO sekarang yang melimpah, di mana hingga Juni tercatat sekitar 6,3 juta ton. Demi menambah umur operasi, perusahaan sawit juga memperlambat waktu panen mereka dan kesulitan menerima Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani swadaya karena stok tangki masih terisi.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Indonesia Tempati Peringkat ke 34 Tingkat Kerentanan Utang Negara Berkembang

Krisis ekonomi dan politik yang melanda Sri Lanka terjadi akibat pemerintah negara tersebut gagal bayar utang luar negeri. Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana tingkat kerentanan negara-negara di dunia terhadap utang? 

Dilansir dari Bloomberg, media tersebut bersama CMA, dan International Monetary Fund (IMF) melakukan studi tingkat kerentanan utang negara (sovereign debt vulnerability) atas 50 negara berkembang. Studi itu mengurutkan negara paling rentan berdasarkan empat indikator.

Indikator yang digunakan adalah tingkat imbal hasil dari surat utang negaranya, spread dari credit default swap 5 tahun (5Y-CDS), tingkat beban bunga (interest expense) terhadap produk domestik bruto (PDB), dan tingkat utang negara terhadap PDB.

Baca berita selengkapnya di sini.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus