Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Sabtu 18 Juni 2022 dimulai Taipan Sjamsul Nursalim masih punya kewajiban pembayaran utang Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) ke negara sejumlah Rp 4,8 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selanjutnya Arcandra Tahar mengungkap 5 faktor yang menyebabkan harga minyak dunia tinggi dan Direksi Garuda Indonesia berdoa bersama sebelum berangkat menuju sidang voting PKPU
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian informasi mengenai Indeks harga saham gabungan atau IHSG ditutup menguat usai pasar mencerna kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) sebesar 75 basis poin.
Selain itu berita mengenai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakinkan delegasi Jerman untuk menanamkan investasinya ke Indonesia. Indonesia, kata dia, adalah jatung pasar berkembang di Asia Tenggara.
Berikut adalah ringkasan dari kelima berita tersebut:
1. Sjamsul Nursalim Lunasi Sebagian Utang ke Pemerintah, Status DPO Dicabut
Taipan Sjamsul Nursalim telah menyetor Rp 367,72 miliar kepada Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Bank Likuiditas Bank Indonesia pada 14 Juni lalu. Pembayaran kedua tersebut merupakan pelunasan utangSjamsul sejumlah Rp 517,7 miliar selaku pemegang saham Bank Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) atas obligor eks PT Dewa Rutji. Pembayaran pertama sejumlah Rp 150 miliar pada November lalu.
Imbas dari pelunasan utang Bank Dewa Rutji, Kementerian Keuangan disebut mengusulkan pelepasan/pencabutan daftar pencarian orang (DPO) terhadap Sjamsul dan istrinya, Itjih Nursalim. Padahal Sjamsul masih punya kewajiban pembayaran utang Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) ke negara sejumlah Rp 4,8 triliun.
Kuasa hukum Sjamsul, Maqdir Ismail, mengatakan juga menerima informasi ihwal permintaan dari Kementerian Keuangan tersebut. “Pihak KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) yang meminta pencabutan pada 16 Juni kemarin,” kata Maqdir saat dikonfirmasi pada Jumat malam, 17 Juni lalu. Menurut dia, pihak Sjamsul maupun Itjih tak pernah mengajukan permohonan pelepasan DPO.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Arcandra Tahar Jelaskan Penyebab Sulitnya Harga Minyak Dunia Stabil
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kabinet Kerja Presiden Jokowi, Arcandra Tahar mengungkap 5 faktor yang menyebabkan tingginya harga minyak dunia. Pada unggahan di social media pribadinya, Arcandra menyebut faktor yang dapat menaikkan dan menurunkan harga dengan asumsi krisis Rusia-Ukraina tetap berlangsung.
"Pertama, negosiasi masalah nuklir Iran mencapai titik temu, sehingga sanksi yang diberlakukan selama ini bisa dicabut. Dengan dicabutnya sanksi ini, suplai minyak dunia bisa bertambah paling tidak sebesar 2.5 juta bpd atau sekitar 2.5 persen kebutuhan dunia," kata Arcandra pada unggahan di sosial media pribadinya pada Sabtu 18 Juni 2022.
Arcandra mengartikan suplai minyak dari Rusia yang diperuntukkan bagi ekspor sebesar 4 juta bpd bisa diatasi sebagian besar dari Iran. Sisanya bisa didapat dari peningkatan produksi dari lapangan minyak di Arab Saudi, Kuwait dan UAE.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Direksi Garuda Berdoa Bersama Sebelum Berangkat Menuju Sidang PKPU
Momen khidmat menyelimuti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ketika para direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berdoa sebelum menghadiri voting atau pemungutan suara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) hari ini, Jumat, 17 Juni 2022.
Para direksi berseragam kemeja putih. Mereka menengadah tangan, menunduk, berdoa. Ini tampak dalam foto yang diunggah Instagram pribadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, @setiaputrairfan. Irfan tampak tertunduk dalam foto saat mengangkat tangan hampir ke torso.
“Menundukkan kepala dan berdoa bersama seluruh direksi Garuda Indonesia sebelum berangkat menuju sidang PKPU untuk voting proposal perdamaian. Setelah seluruh upaya dilakukan untuk memastikan hasil terbaik bagi seluruh pihak, tidak ada lagi yang dapat dilakukan kecuali berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” tulis Irfan dalam keterangan foto Instagram-nya, yang diunggah pagi ini, 17 Juni 2022.
Dalam wawancara dengan Tempo sehari sebelumnya, 16 Juni kemarin, Irfan Setiaputra mengakui perundingan tersebut memakan waktu yang lama dan kompleks.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. IHSG Ditutup Menguat di 7.050 Usai Kenaikan Bunga The Fed
Indeks harga saham gabungan atau IHSG ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Kamis, 16 Juni 2022. IHSG menguat usai pasar mencerna kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) sebesar 75 basis poin semalam.
IHSG akhirnya parkir pada posisi 7.050,32 atau menguat 0,62 persen. Adapun sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 7.025-7.138.
Selama perdagangan hari ini tercatat 326 saham menguat, 206 saham melemah dan 154 saham bergerak di tempat. Adapun investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp 391 miliar.
Investor asing terlihat mengincar saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp 313,6 miliar, atau yang terbanyak pada hari ini. Berikutnya ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 136,6 miliar dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) senilai Rp 36 miliar.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Airlangga Rayu Jerman Investasi ke RI: Yakinlah Ditempatkan dengan Baik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakinkan delegasi Jerman untuk menanamkan investasinya ke Indonesia. Indonesia, kata dia, adalah jatung pasar berkembang di Asia Tenggara.
"Saya mengundang semua pemimpin industri dan komunitas bisnis Jerman untuk mengambil bagian dalam membangun kemitraan jangka panjang dengan Indonesia. Yakinlah bahwa investasi Anda di Indonesia ditempatkan dengan baik," kata Airlangga saat menghadiri pertemuan delegasi bisnis Indonesia-Jerman di gedung PIDI 4.0 Jakarta seperti dikutip dari Antara, Kamis, 16 Juni 2022.
Airlangga menuturkan, pada 2021, kerja sama Indonesia dan Jerman mencatatkan total perdagangan US$ 6 miliar. Sedangkan dari sisi investasi, Indonesia menjadi tujuan berinvestasi Jerman dengan total modal masuk US$ 1 miliar pada 2015-2021.
Namun, menurut Airlangga, angka-angka itu tidak mencerminkan potensi sebenarnya. "Kita perlu berbuat lebih banyak. Indonesia memiliki banyak hal untuk ditawarkan dan ada banyak area untuk dijelajahi," ujar dia
Baca berita selengkapnya di sini.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.