Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyinggung sejumlah disrupsi digital terkini saat membahas pengembangan UMKM di depan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Teten menyebut disrupsi digital ini telah mencapai fase ketiga yang ditandai dengan hadirnya teknologi web 3.0.
Pemanfaatan web 3.0, kata dia, meliputi teknologi berbasis blockchain, desentralisasi aplikasi, desentralisasi keuangan, sampai non-fungible token alias NFT.
"Kami ingin memastikan koperasi dan UMKM dapat memanfaatkan teknologi tersebut," kata Teten dalam Pembukaan Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM di Istana Negara, Senin, 28 Maret 2022.
Bukan kali ini saja Jokowi diberi informasi soal teknologi Web 3.0. Sehari sebelumnya di Bali, Jokowi sempat menggelar diskusi dengan Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan fisikawan Universitas Surya di Tangerang yang juga penasehat khusus Luhut, Yohanes Surya.
“Kemarin di Bali kami berdiskusi dengan Presiden tentang bagaimana Indonesia mengembangkan web 3.0 dan pelatihan berhitung GASING,” kata Yohanes dalam keterangan tertulis Kemenko Kemaritiman.
Sebelumnya, Indonesia telah memanfaatkan teknologi web. 1.0 dan web. 2.0. Namun, kedua teknologi ini masing-masing memiliki keterbatasan, yakni web. 1.0 hanya bisa menerima sistem informasi satu arah dan web. 2.0 dua arah.
Sedangkan web. 3.0, menurut Yohanes, bersifat terdesentralisasi. Sehingga tiap orang bebas berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang, kata dia, bisa menjadi Facebook, Youtube, Gojek, atau Tokopedia sendiri-sendiri.
Setiap orang juga bisa memposting apa saja, kapan saja, dan disebarkan ke seluruh dunia. “Inilah web masa depan. Komunikasi terjamin aman karena memakai blockchain (terlindungi dengan smart contract),” ujar Yohanes.
Kementerian ikut menampilkan foto bersama Jokowi, Luhut, dan Yohanes. Mereka tampak duduk mengitari meja bundar seraya ditemani minuman kelapa muda.
Teknologi web 3.0 ini disinggung Teten saat membahas upaya pengembangan UMKM dan koperasi untuk go digital. Tahun 2020, kata dia, baru ada 8 juta UMKM yang go digital. Sementara hari ini sudah naik menjadi 17,59 juta.
Teten menyebut 17,59 juta ini mewakili 27 persen dari total populasi UMKM di tanah air. Lalu, angka ini juga mencapai target 30 juta UMKM go digital pada 2024. Nantinya, pemanfaatan web 3.0 inilah yang akan dibahas dalam serangkaian working group Rakornas ini.
Kepada Teten, Jokowi juga mengingatkan kembali soal target pengembangan UMKM, dan juga koperasi di Tanah Air. Selain 30 juta UMKM go digital, juga ada target mencetak 500 koperasi modern berbasis digital di 2024.
Kemudian ada juga target 1 juta produk UMKM on boarding ke sistem e-katalog di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tahun ini bisa tercapai. Sampai hari ini, baru 150 produk yang masuk ke sistem tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BACA: Pertamina Klaim Stok Solar Bersubsidi Cukup untuk 20 Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini