Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga proyek jalan tol yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan dikerjakan PT Hutama Karya (Persero). Kementerian BUMN mengajukan penyertaan modal negara atau PMN untuk Hutama Karya agar menyelesaikan proyek tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pengerjaan Tol Kapalbetung akan dikebut. Sebab, proyek tol sudah menghabiskan Rp 17 triliun tapi belum selesai. Selain itu, Tol Bocimi (Ciawi-Sukabumi) dan Becak Kayu juga menjadi prioritas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tiga itu kita anggap prioritas untuk kita selesaikan. Itu kita akan selesaikan (lewat) HK (Hutama Karya)," ujar Tiko, sapaan dia, saat ditemui di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Juni 2023.
Lebih lanjut, dia mengatakan Kementerian BUMN akan mengajukan PMN untuk Hutama Karya. Berdasarkan rapat internal bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada akhir April lalu, Hutama Karya menjadi salah satu BUMN yang mendapatkan PMN 2024 sebesar Rp 12,5 triliun.
PMN tersebut untuk menyelesaikan pembangunan Ruas Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) dan Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapalbetung).
"Kita kemarin di kabinet sudah sepakat inject (PMN ke Waskita Karya) melalui HK untuk meneruskan PSN (Proyek Strategis Nasional)-nya sambil kita melakukan penyehatan Waskita," ujar Tiko.
Saham pemerintah di Waskita 75,34 persen akan dialihkan ke Hutama Karya
Pada kesempatan itu, Tiko juga memaparkan pihaknya berencana melakukan inbreng saham Waskita Karya ke Hutama Karya (HK). Dengan begitu, saham pemerintah di Waskita Karya senilai 75,34 persen akan dialihkan ke Hutama Karya.
Menurut Tiko, belum pasti Waskita Karya akan masuk ke grup Hutama Karya. Tetapi, dia menyampaikan saham pemerintah di Waskita akan dimasukkan ke HK adalah ide sementara.
"Jadi saham pemerintah Waskita kita inbreng-kan ke Hutama Karya. Jadi, porsi saham pemerintah, saya nggak tahu 70 persen mungkin, kita inbrengkan," ujar Tiko, sapaan dia, di Senayan, Jakarta pada Senin, 5 Juni 2023.
Berdasarkan data RTI, saham Waskita Karya (WSKT) sebanyak 75,34 persen dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Dengan inbreng, kepemilikan saham tersebut akan dialihkan ke Hutama Karya.
"Tapi memastikan dulu restrukturisasi selesai karena Hutama Karya tugasnya berat untuk menyelesaikan Trans Sumatera. Jadi, saya make sure dulu restrukturisasinya selesai dulu baru dilakukan itu (inbreng)," tutur dia.
Pilihan Editor: Jasa Marga Lakukan Perbaikan 3 Titik di Ruas Tol Jakarta - Cikampek, Berikut Jadwalnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini