Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

TokoTalk: Pembuatan Website UMKM Tumbuh 38 Persen

Startup e-commerce website builder, TokoTalk, mengumumkan kenaikan jumlah UMKM yang membuat website di platform mereka.

17 Juli 2020 | 07.16 WIB

Perajin menyelesaikan pembuatan wayang golek purwa di Saung Abah Ana, Desa Duren, Klari, Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Juni 2020. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika serta berkolaborasi dengan kementerian, lembaga dan ekosistem digital terus berupaya membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa berjualan di platform digital dan terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi digital Indonesia. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Perbesar
Perajin menyelesaikan pembuatan wayang golek purwa di Saung Abah Ana, Desa Duren, Klari, Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Juni 2020. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika serta berkolaborasi dengan kementerian, lembaga dan ekosistem digital terus berupaya membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa berjualan di platform digital dan terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi digital Indonesia. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Startup e-commerce website builder, TokoTalk, mencatat kenaikan jumlah UMKM yang membuat website di platform mereka. Dari April hingga Juni 2020, terjadi kenaikan 38 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sejak adanya pandemi Covid-19, TokoTalk melihat semakin banyak UMKM yang mau tidak mau harus melakukan transformasi digital," Head of Business Development TokoTalk, Kemas Antonius, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengubah cara berjualan menjadi online, kata Kemas, adalah cara untuk tetap bisa mengakomodir perubahan perilaku konsumen. “Pelaku UMKM Indonesia kan terkenal pantang menyerah," kata dia.

Mengutip data dari iPrice, Kemas menuturkan minat belanja konsumen secara online kian agresif di masa pandemi ini. Minat konsumen untuk membeli produk kesehatan seperti hand sanitizer secara online kata dia, meroket sampai 5.585 persen.

Lalu, ada juga belanja vitamin C dengan nyaris 2.000 persen sepanjang bulan Februari hingga Maret 2020 lalu. Di platform mereka, TokoTalk pun menemukan adanya kenaikan permintaan pada produk kesehatan dan juga makanan beku siap saji.

TokoTalk kemudian menangkap peluang ini. Perusahaan yang berdiri sejak 2018 ini memberikan akses bagi pengguna mereka untuk membangun website e-commerce dengan biaya terjangkau. "TokoTalk coba membantu cari solusi untuk mereka lewat teknologi dan edukasi langsung,” ujar Kemas.

Beberapa waktu lalu, TokoTalk juga diketahui bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam program Jakpreneur. "Platform TokoTalk saya rasa akan sangat membentu mereka (UMKM) dalam go online," kata pandemping kewirausahaan Dinas Usaha Kecil dan Menengah Jakarta Utara Yusuf Aziz pada Minggu, 5 Juli 2020.

Secara lebih luas, saat ini ada 64 juta lebih UMKM di Indonesia. Dari jumlah itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan baru 13 persen saja atau sekitar 8,3 juta yang sudah terhubung ke marketplace online.

Tahun ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan 10 juta UMKM yang terhubung ke pasar online. Teten pun berjanji menambah UMKM yang go digital, terutama di masa pandemi ini.

FAJAR PEBRIANTO

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus