Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Manokwari - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pada 2018, sarana Tol Laut yang melayani rute Indonesia bagian Timur akan ditambah 2 armada, melengkapi 13 armada yang melayani wilayah Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi Karya meninjau armada Tol Laut di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat, Kamis, 21 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikatakan, tambahan dua armada Tol Laut tersebut akan diprioritaskan melayani wilayah Timur Indonesia yang produktif atau memprioritaskan daerah yang sangat membutuhkan.
“Tambahan dua armada itu belum saya ketahui kemana rutenya, tapi yang jelas kita mendata sesuai kebutuhan daerah yang banyak produknya," kata Budi Karya.
Meski saat ini untuk angkutan barang maupun komoditas lokal dari Papua Barat ke wilayah Barat Indonesia masih sangat minim atau sekitar 20 persen. Sementara Papua Barat masih sangat potensial dalam sumberdaya alamnya.
"Saya minta kepada Pelni, Pelindo dan KSOP agar mengusahakan barang-barang apa yang bisa diangkut, bahkan di Papua Barat masih sangat potensial sumberdaya alamnya seperti ikan, rumput laut, kayu dan kekayaan alam lainnya," katanya.
Ia minta bantuan pemerintah provinsi agar mengumpulkan berbagai komoditas untuk dikirim ke Jawa.
Budi Karya juga melakukan pemantauan arus mudik liburan Natal dan Tahun Baru di wilayah Indonesia timur, khususnya di Papua Barat dan Maluku.
Di Manokwari, Budi Karya menyebut arus mudik aman karena jumlah penumpang ke arah Barat Indonesia tidak membludak. “Arus mudik di Manokwari aman, tidak ada masalah karena Pelni ada tambahan satu kapal untuk antisipasi peningkatan penumpang," kata Budi.