Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo menggelar High Level Meeting (HLM), Kamis, 20 Februari 2025 untuk memastikan ketersediaan pasokan berbagai bahan pangan kebutuhan pokok selama Ramadan hingga Lebaran aman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Solo yang juga bagian dari TPID Solo Dwiyanto Cahyo Sumirat mengemukakan rapat membahas ketersediaan pasokan komoditas yang selama ini sering berkontribusi terhadap kenaikan harga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Menjelang Ramadan ini kami pantau untuk berbagai komoditas itu stoknya masih aman," ujar Dwiyanto ketika ditemui seusai rapat TPID.
Meski pasokan aman, TPIS mengimbau kepada masyarakat agar saat Ramadan tidak lantas panik (panic buying) dan berbelanja yang berlebihan.
"Saya tidak lelah-lelahnya mengimbau masyarakat agar tidak usah panik. Sebab kalau panik khawatirnya apa yang ada di pasar dibeli semua, ditaruh di rumah, sehingga yang awalnya dari sisi harga bisa terkendali, nanti malah jadi tidak terkendali karena orang berburu di pasar," kata dia.
Dwiyanto memastikan selama Ramadan tersebut TIPD bersama Satgas Pangan akan terus memantau harga dan pasokan. Jika ada kenaikan harga akan ditelusuri apakah itu disebabkan keterbatasan pasokan atau lantaran ketidaklancaran distribusi.
Perum Bulog Cabang Surakarta memastikan pasokan beras selama Ramadan hingga Lebaran 2025 cukup. Wakil Pimpinan Bulog Cabang Surakarta, Dicki Yusfarino yang ditemui sebelumnya, mengatakan pasokan beras di Bulog saat ini mencapai 35 ribu ton. "Stok, terutama beras, sangat lebih dari cukup. Stok kami sekitar 35 ribu ton," kata dia.
Dicki menjelaskan Bulog saat ini sedang proses penyerapan gabah petani di wilayah Solo Raya. Bulog menargetkan pasokan beras pada April 2025 mencapai 120 ribu ton.
"Jadi kami terus melakukan pengadaan di sentra-sentra Solo Raya. Kalau lihat target pengadaan kami setara beras itu 96 ribu ton. Jadi kalau kami perkirakan dengan target yang kami upayakan akan tercapai di 30 April stok kami kurang lebih akan sampai 120 ribu ton," ujar dia.
Menurutnya, pada bulan ini merupakan momentum Bulog untuk menyerap gabah dan beras dari petani. Panen raya di wilayah Solo Raya jatuh pada Maret 2025.
"Ini momen Bulog untuk melakukan penyerapan. Panen raya segera serap nanti kami cadangkan sampai panen berikutnya," kata dia.
Mengenai harga beras, kata Dicki, cukup stabil karena baru musim panen. "Kalau harga beras ini cukup terkendali ya. Karena memang karena lagi musim panen. Dengan banyaknya beras beredar harga stabil."
Selain beras, ungkap Dicki, cadangan minyak dan gula di Bulog masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Selain dari beras yang sifatnya bisnis to bisnis (B2B) ya. Stok tetap kami pupuk karena Bulog membeli dari supplier besar tapi ditekankan kalau Bulog melakukan penjualan menugaskan kepada pembelinya adalah HET harus dipatuhi," tutur dia.
Sekretaris Daerah Kota Solo Budi Murtono menambahkan dalam rapat TPID hari ini dari Dinas Perdagangan juga mengantisipasi kenaikan penggunaan elpiji di masyarakat.
"Dari laporan Dinas Perdagangan untuk saat ini stok elpiji juga masih aman dan nanti kami akan minta tambahan stok untuk masa Ramadan dan Lebaran. Antisipasi itu sudah kami siapkan agar masyarakat bisa menjalankan puasa Ramadan dengan tenang tanpa kekhawatiran kelangkaan," kata Budi.
Pilihan Editor: Prabowo Pangkas Anggaran hingga Tiga Putaran, Luhut: Belajar dari Putaran Pertama, Kami Lebih Hati-hati
Foto 
