Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Penyedia jasa pembayaran quick response code Indonesian standard (QRIS) terus mencatatkan kinerja positif seiring dengan penerimaan konsumen yang membaik, serta derasnya volume dan nominal transaksi. Dompet digital DANA, misalnya, sejak berdiri pada 2018, telah memiliki 110 juta pengguna di seluruh Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vice President Corporate Communication DANA, Putri Dianita, menuturkan jumlah transaksi rata-rata harian DANA selama semester I 2022 meningkat 70 persen dibanding transaksi pada akhir 2021. "Pertumbuhan ini terjadi sejalan dengan munculnya beberapa tren pembayaran digital, seperti pembayaran di toko daring via QRIS, yang kini berangsur pulih," ujarnya kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putri mengatakan, sejak akhir Juni lalu, DANA mengelola lebih dari 13 juta transaksi pengguna setiap hari. Penyumbang lonjakan transaksi lainnya adalah pembayaran pembelian di toko daring atau e-commerce, yang diprediksi terus stabil meski konsumen sudah banyak yang kembali beraktivitas ke luar rumah.
Terlebih, Bank Indonesia telah menaikkan batas nilai saldo uang elektronik yang dapat disimpan dan batas nilai bulanan uang elektronik bagi pengguna terdaftar. "Kenaikan batas nilai saldo uang elektronik itu membuat kami makin gencar bekerja sama dengan mitra-mitra merchant yang memiliki nominal transaksi besar pula, seperti sektor pakaian, retail, fine dining, dan hospitality," kata Putri.
Aktivitas perbankan Bank BCA Cabang Thamrin, Jakarta, 11 Februari 2021. Tempo/Tony Hartawan
Kinerja positif juga diraih Gopay, yang terus mengalami peningkatan jumlah transaksi di tengah pandemi Covid-19. Managing Director Gopay, Budi Gandasoebrata, berujar bahwa salah satu indikator yang memperlihatkan capaian tersebut adalah peningkatan transaksi layanan retail hingga enam kali lipat. "Lini bisnis pembayaran menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan GoTo Financial," ujarnya.
Dia merinci, hampir 60 persen transaksi di aplikasi ride hailing Gojek menggunakan Gopay. Berikutnya, Gopay juga mendulang 85 persen transaksi uang elektronik di Tokopedia. "Ini juga tak terlepas dari sinergi layanan Gopay dan GoPayLater, yang memberikan kemudahan layanan pembayaran kepada konsumen."
Berdasarkan laporan keuangan induk Gopay, PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) per 31 Maret 2022, segmen jasa teknologi keuangan mengantongi pendapatan antar-segmen sebesar Rp 152,11 miliar. "GoTo Financial menjadi salah satu kunci utama Grup GOTO untuk melangkah ke tahap profit, mengingat pasarnya yang semakin besar dan luas," kata Budi.
AstraPay, layanan pembayaran milik Astra Financial, juga melaporkan peningkatan kinerja sebesar 20 persen pada semester I 2022 dibanding kinerja pada periode yang sama tahun lalu. "Jumlah pengguna saat ini sudah mencapai lebih dari 6 juta," ucap Chief Marketing Officer AstraPay, Reny Futsy Yama. Adapun peningkatan penggunaan paling tinggi berasal dari segmen pengguna sepeda motor, mobil, dan transportasi umum. AstraPay, tutur Reny, dipakai untuk pembayaran angsuran, jasa perawatan kendaraan di bengkel, pembelian tiket transportasi umum, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Berdasarkan catatan Bank Indonesia, saat ini telah ada lebih dari 20 juta pedagang yang menggunakan QRIS sejak diluncurkan pada Agustus 2019. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, bank sentral menargetkan 45 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menggunakan QRIS pada 2023. "Sehingga dalam dua hingga tahun ke depan, pengguna QRIS akan mencapai 30-65 juta UMKM," kata Perry.
GHOIDA RAHMAH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo