PT Telkom dan PT Indosat pekan lalu menyepakati transaksi saham silang (cros shareholding) senilai US$ 1,54 miliar. Dua badan usaha milik negara itu setuju untuk "tukar guling" saham di sejumlah usaha patungan. Telkom melepas 22,5 persen sahamnya di Satelindo kepada Indosat seharga US$ 186 juta. Sementara itu, Telkom membeli 35 persen saham Indosat di Telkomsel senilai US$ 945 juta.
Tukar-menukar saham tak hanya terjadi di situ. Budi Prasetyo, Direktur Pengembangan Indosat, menjelaskan bahwa Indosat membeli 37,6 persen saham Telkom di PT Aplikanusa Lintasarta seharga US$ 38 juta. Selain itu, Indosat juga mengambil alih semua aset Telkom di PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI) senilai US$375 juta, sehingga di perusahaan ini Indosat mengantongi 30,6 persen saham. MGTI sendiri adalah mitra kerja sama operasi Telkom di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Rencananya, Indosat bakal menjadikan MGTI sebagai customer base untuk bisnis telepon tetap (fixed phone)?ladang Telkom selama ini.
Jumlah saham di tiga perusahaan yang dialihkan Telkom itu belum sebanding nilainya dengan 35 persen saham Indosat di Telkomsel yang dibeli Telkom. Sehingga, disepakati, Telkom harus nombok uang tunai US$ 346 juta kepada Indosat.
Langkah tukar guling itu dipuji Joshua Tanja, analis Nomura Securities. Menurut Joshua, gebrakan pemerintah ini bakal menjadikan Telkom dan Indosat raksasa telekomunikasi di masa depan?walaupun Telkom lebih diuntungkan karena mendapatkan Telkomsel, yang telah menguasai pasar seluler. Nantinya, kedua BUMN itu akan bersaing di pasar yang sama, yakni telepon tetap, seluler, dan data.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini