Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan warga negara Indonesia tidak perlu bawa perasaan atau baper atas kritik oleh turis asal Malaysia yang baru-baru ini datang ke Jakarta. Kritik itu disampaikan oleh turis tersebut lewat akun media sosialnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tentunya kami tanggapi kritik atau masukan dari netizen Malaysia dengan positif, tidak perlu baper," kata Sandiaga dalam konferensi pers bertema Pengembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di IKN, di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta pada Kamis, 14 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turis itu memberikan kritik soal kunjungannya ke Jakarta. Dalam sebuah unggahan video (gabung beberapa foto) di akun TikTok pribadinya, ia menyatakan kekecewannya saat hendak menyantap makanan di Jakarta.
Salah satu foto yang diunggahnya, misalnya, menunjukkan makanan nasi goreng dari Indonesia dan disertai tulisan. Isi tulisan itu adalah:
"Kalau tidak (liburan) ke Jakarta, aku tidak akan tahu bahwa kota ini KOTOR. Macam mana orang boleh makan di tepi jalan macam ini, kita makan di salah satu restoran tetap saja di sana kotor. Di nasi ada macam ulat, padahal kalau dari foto, makanan ini tampak enak saja kan?" tulis akun @intanurliana pada Jumat, 8 Maret 2024.
Ia juga memberikan rating rendah kepada tiap restoran yang dia kunjungi di Jakarta. Video itu kemudian viral hingga diserbu komentar balasan dari netizen Indonesia.
Lebih jauh, Sandiaga mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Parekraf DKI Jakarta. "Tentunya kami akan tanggapi kritik atau masukan dari netizen Malaysia ini dengan positif," katanya.
Ia lalu mengimbau masyarakat agar tidak menyerang turis tersebut dengan mencaci maki atau menjelek-jelekkan lewat akun media sosial. Sebab, kata Sandi, sikap itu berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat Indonesia sendiri, misalnya malah akan menimbulkan sikap pesimistis.
Apalagi, kata Sandiaga, kejadian itu juga diketahui dekat dengan bulan suci Ramadan. Ia pun berharap masyarakat dapat saling memaafkan. Ia menganggap kejadian ini justru bisa menjadi masukan atau pelajaran bagi Indonesia.
Sebab, menurut catatan Sandi selama ini, banyak wisatawan dari Malaysia justru sangat menikmati kunjungannya ke Indonesia, khususnya di Jakarta.
Sandi mengungkap, wisatawan tertarik dengan sektir wisata alam. Selain itu, wisatawan memiliki keinginan tinggi untuk berbelanja. "Favorit yang dikunjungi itu Tanah Abang," kata dia.
Begitupun dengan keinginan mereka mencicipi kuliner khas Indonesia. Oleh karena itu, Sandiaga berujar tengah mengembangkan sektor belanja dan kuliner tersebut.