Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melaporkan belum ada kerusakan yang berarti terhadap kondisi sejumlah infrastruktur pemerintah usai terjadinya gempa Banten. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 arah barat daya Sumur, Pandeglang, Banten terjadi pada Jumat malam, 2 Agustus pukul 19.03 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah di lapangan sejak tadi malam, dan komunikasi sampai pagi ini, saat monitoring jam 9 pagi belum ada kerusakan infrastruktur. Dan mudah-mudahan tidak ada," kata Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga kepada Tempo ketika dihubungi, di Jakarta, Sabtu 3 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Danis menjelaskan, laporan mengenai kerusakan terjadi pada sebanyak 7 rumah di daerah Pandeglang, Jawa Barat. Kerusakan tersebut dilaporkan belum bertambah hingga kegiatan monitoring atau pengawasan di lapangan. Kendati demikian, laporan kerusakan infrastruktur yang lebih berat belum ada hingga saat ini.
Menurut Danis, sejumlah tim dari Kementerian PUPR telah diturunkan tidak hanya untuk melakukan pengawasan terhadap infrastruktur perumahan. Namun, juga tim tersebut juga melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap infrastruktur seperti jalan dan sejumlah pembangunan bendungan yang tengah dilakukan.
Danis juga menuturkan, sampai sejauh ini belum ada permintaan bantuan dari pemerintah daerah terhadap pembangunan yang bersifat darurat kepada Kementerian. Meski demikian, Kementerian telah menyiagakan sejumlah permintaan darurat yang mungkin diperlukan saat kondisi bencana.
Kementerian PUPR, kata Dani, juga terus berkomunikasi dengan Bupati Pandeglang, Banten Irna Narulita terkait bencana ini. "Kami udah siap sebenarnya, kalau Cipta Karya misalnya ada pengungsian kami bantu, air bersih itu udah siap, tapi ini belum ada permintaan atau apa," kata Danis.