Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jasa keuangan Visa Inc. mengungkapkan tren lonjakan transaksi pembayaran selama periode Ramadan. Country Manager Visa Indonesia Vira Widiyasari menyebut pada 2024, Visa mencatat kenaikan transaksi yang signifikan hingga 80 persen, dengan sektor perjalanan mendominasi total jumlah transaksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data dari Visa Consulting & Analytics (VCA) menunjukkan sektor pariwisata melalui agen perjalanan daring atau online travel agent (OTAs) menjadi pendorong utama pertumbuhan transaksi. Menurut Vira, hal ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang semakin mengandalkan pembayaran digital dan e-commerce. “Berdasarkan hal tersebut, Visa melihat bisnis harus bergerak cepat untuk memanfaatkan momentum seiring dengan semakin kuatnya peran pembayaran digital,” kata Vira dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 24 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data Visa, selama Ramadan secara konsisten ada peningkatan volume belanja terutama untuk mudik dan perjalanan wisata. Sektor tersebut berkontribusi terhadap 65 persen dari total transaksi pada 2024.
Tak hanya itu, VCA juga mencatat transaksi untuk perjalanan menunjukkan pertumbuhan positif dalam minggu pertama bulan Ramadan 2025. Tren ini, kata Vira, juga menegaskan adanya peningkatan peran platform digital untuk pembelian tiket, akomodasi, dan pembelanjaan selama bulan Ramadan.
Berdasarkan laporan Visa peningkatan volume transaksi berbelanja pada Ramadan mencapai 46 persen di beberapa wilayah Indonesia, seperti Aceh, Yogyakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Jambi, dan Riau. Sementara itu, pada periode pasca Ramadan, Bali mencatatkan pertumbuhan tertinggi. Hal ini, kata Vira, menunjukkan daya tariknya sebagai destinasi wisata favorit, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Adapun setelah bulan Ramadan, momen libur panjang dan cuti bersama juga dinilai bisa menarik kesempatan masyarakat Indonesia berwisata ke luar negeri. “Berdasarkan data yang kami dapatkan, negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan Jepang masih mendominasi sebagai destinasi favorit untuk didatangi oleh wisatawan Indonesia yang berlibur di periode Ramadan dan Idul Fitri,” tutur Vira.
Sementara dari sisi wisatawan asing yang datang ke Indonesia, negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Singapura masih menjadi penyumbang utama pada periode bulan Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu, Vira mengatakan pertumbuhan baru wisatawan asing terlihat signifikan dari beberapa negara diantaranya Afrika Selatan, Selandia Baru, dan Uni Emirat Arab (UEA). Ia berpendapat hal tersebut menandakan adanya peningkatan daya tarik Indonesia sebagai destinasi global.
Berkaca dari tren positif sejak 2024 dan pada dua pekan pertama di Ramadan 2025, Visa menegaskan komitmennya untuk memperkuat kemitraan dengan merchant, lembaga keuangan, dan penyedia teknologi guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan. “Visa akan terus berinovasi dengan mengembangkan solusi pembayaran yang relevan dan adaptif serta penawaran-penawaran menarik bagi pengguna kartu Visa, sehingga bisnis dan konsumen Indonesia dapat memanfaatkan peluang ekonomi digital yang semakin berkembang terutama pada bulan Ramadan,” ujar Vira.