Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Wow, Lighting Designer Konser Bisa Dibayar Lebih Mahal dari Artis

Pertujukan lampu dapat menghidupkan suasana sebuah konser. Tak heran bayaran lighting designer pun mahal.

21 Februari 2019 | 11.55 WIB

Yoni Wijoyo, lighting designer konser. TABLOID BINTANG
Perbesar
Yoni Wijoyo, lighting designer konser. TABLOID BINTANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di balik megahnya sebuah konser, banyak orang yang bekerja keras di belakangnya. Salah satunya adalah lighting designer atau penata cahaya. Mereka adalah para profesional yang memastikan tata lampu dalam sebuah konser menjadi bentuk seni yang bisa menghidupkan suasana pertunjukan. Tarian cahaya itu bukan sekadar pelangkap.

Baca: Tata Lampu Apik di Konser The Cardigans 

"Lighting adalah karya seni yang harus diabadikan. Ada beberapa yang menganggap lighting itu bukan bagian inti. Padahal lighting show itu bagian dari suatu acara yang ditunggu," kata Yoni Wijoyo.

Yoni sudah sepuluh tahun menggeluti profesi lighting designer. Pria asal Surabaya, Jawa Timur, itu kini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.

Meski tak banyak dikenal, profesi lighting designer menurut Yoni sangat menjanjikan. Mungkin belum banyak yang tahu, peran serta seorang lighting designer dalam sebuah pertunjukan musik bisa dihargai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. "Bisa lebih mahal dari artisnya," kata Yoni sambil tersenyum.

Oleh karena itu, Yoni Wijoyo mengajak anak muda untuk lebih mengenal seni tata lampu. Ia pun membuka pintu bagi siapa saja yang ingin belajar dan mengasah skill

Yoni Wijowo sendiri memulai karier dari bawah. Saat awal datang ke Jakarta, ia sempat bekerja untuk band Drive sebagai kru merchandise. Nasibnya mulai berubah pada 2009, saat menggantikan posisi petugas lighting yang kala itu berhalangan hadir.

"Waktu itu saya menggantikan tugas Mas Robert untuk jagain lampu. Dari situ saya mulai mendalami lighting. Pada 2012 saya mulai merakit lampu custom untuk Drive," kenang Yoni, yang rela meninggalkan status PNS demi profesinya sekarang.

Selain konser artis lokal seperti Drive, Tulus, Padi, dan Kotak, Yoni Wijoyo juga dipercaya ambil bagian dalam pertunjukan musisi mancanegara. Salah satunya band asal California, Amerika Serikat, Save Ferris.

Baca: Konser Monokrom, Hangatnya Cerita Tulus dari Dekat

TABLOID BINTANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus