PENGUSAHA mana yang tega melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada harihari menjelang Idulfitri? Pertanyaan ini mungkin bernada tendensius, terutama bagi pengusaha rokok kretek di Jawa Timur, yang pekan lalu memang baru mem-PHK buruhnya. Alternatif lain rupanya tak ada. Tata niaga cengkeh telah berkiprah sedemikian rupa, hingga 20 pabrik kretek di provinsi itu terancam gulung tikar. Hatta, pabrik rokok Retjo Pentung tampil paling depan dalam perkara mengayunkan pedang PHK. Hal ini terjadi, setelah memberi "libur panjang" kepada 3.500 karyawannya akhir tahun lalu. Kini, tak kurang dari 45 karyawan yang diberhentikan, plus "libur bergilir" yang masih berlaku pada sebagian besar pekerja lainnya. Tak jelas, bagaimana kondisi 19 pabrik yang lain -- seperti Cempaka, Pecut, Goal Gatter, Tonggeng, Jari, dan Sarworejo. Kuat dugaan, mereka tak lebih baik dari Reco Pentung yang berlokasi di Tulung Agung itu. Selain kaum petani, pabrikan yang kecil-kecil inilah yang sebenarnya akan dibantu oleh tata niaga cengkeh. Tapi, kejadiannya malah terbalik. Pabrik kecil bangkrut, sementara yang besar bertahan. Dari segi kekayaan, Retjo tergolong pabrik kecil menengah dengan produksi 750 juta batang per tahun. Asetnya Rp 40 milyar. Biarpun "kaya", pemiliknya tak mau mengambil risiko. "Kalau tak ada jalan lagi, ya, sebaiknya kami tutup saja," kata Wawang Soemiran, Direktur Pemasaran Retjo, beberapa waktu lalu. Soemiran Karsodiwirjo, pendiri sekaligus pemilik Retjo, pernah melayangkan surat pada Wakil Presiden RI. Isinya: meminta agar tata niaga cengkeh ditinjau kembali karena produsen kecil menengah tak sanggup membeli cengkeh secara tunai. Selain harganya tinggi (Rp 15 ribu per kilo), BPPC menolak untuk memberikan kredit cengkeh berjangka 3 bulan. "Sulit bagi kami untuk menyediakan dana pembeli cengkeh sekaligus cukai dalam waktu yang mepet," ujar Wawang. Kendati Reco sudah lebih awal menyampaikan isyarat, pemerintah tidak menanggapi. Setelah PHK dan gulung tikar, barulah Ditjen Aneka Industri Departemen Perindustrian berniat membentuk tim peneliti. Tapi sebelum tim ini menyusun laporan penelitian, agaknya banyak pabrik kretek yang sudah gulung tikar. BK
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini