Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, YOGYAKARTA -Pemerintah dan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan jika pada tahun 2020 seluruh desa dan kelurahan di kabupaten/kota tersambung dengan jaringan internet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini menyusul dengan telah rampungnya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengelolaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai acuan untuk program jangkauan internet gratis untuk seluruh desa/kelurahan di DIY.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam program ini ditargetkan tahun 2020 seluruh desa dan kelurahan di DIY sudah terjangkau jaringan internet untuk mendukung program kesejahteraan masyarakat,” ujar Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto usai pembahasan Raperda Pengelolaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi bersama Pemerintah DIY Selasa 2 Oktober 2018.
Eko menuturkan saat ini berbagai kegiatan perekonomian termasuk di pelosok wilayah DIY sangat membutuhkan jaringan teknologi informasi memadai sebagai pemasarannya.
Di DIY sendiri terdapat 438 desa dan kelurahan. Untuk kawasan aglomerasi seperti Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul jangkauan internet sudah relatif terlayani merata. Sedangkan untuk kawasan Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul yang memiliki jumlah desa terbanyak masih butuh terobosan dalam membangun infrastuktur jaringan internet itu karena areanya yang relatif luas dan banyak dataran tinggi.
“Padahal di berbagai wilayah terpencil itu justru banyak sekali potensi-potensi lokal wilayah yang hidup karena dikembangkan UMKM," ujar Eko.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY Roni Primanto Hari menuturkan Pemda DIY selama ini telah memberikan perhatian khusus dengan mengembangkan broadband internet agar menjangkau UMKM dan pariwisata di wilayah terpencil. Hanya saja, jangkauannya masih amat terbatas karena belum ada regulasi pendukung.
“Dengan adanya perda Pengelolaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi ini kami bisa bekerja lebih cepat untuk pemerataan layanan internet karena anggaran pun akan lebih kuat,” ujarnya.
Roni menuturkan selama ini, UMKM dan lokasi pariwisata terpencil memang masih mengalami berbagai kesulitan dalam publikasi secara digital.
“Terutama di Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul yang banyak area blank signal, kami akan prioritaskan terjangkau layanan internet gratis itu,” ujarnya.
Roni menuturkan selain memberikan akses internet gratis pemerintah Yogyakarta telah menyusun untuk sekaligus melaksanakan program pelatihan pemasaran digital.
“Target 2019 sudah dimulai pelatihan pemasaran digitalnya dan 2020 semua kelurahan dan desa bisa mempraktekkan pelatihan itu ketika semua desa sudah terkoneksi internet,” ujar Roni.