Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kembang api dan petasan masiah banyak digunakan pada perayaan-perayaan di berbagai tempat, termasuk di perkampungan saat ada hajatan seperti pesta pernikahan dan khitanan. Dalam skala lebih besar, kembang api banyak dibakar saat pergantian tahun, pembukaan atau penutupan pesta olahraga, atau perayaan hari kemerdekaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, pahami juga bahaya yang bisa diakibatkan kembang api atau petasan. Menurut the Consumer Product Safety Commission (CPSC), 9.700 orang harus masuk rumah sakit di Amerika Serikat karena cedera akibat kembang api sepanjang 2023, delapan di antaranya meninggal dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis cedera yang paling banyak adalah tangan dan jari (35 persen), kepala, wajah, dan telinga (22 persen), dan mata (19 persen). Kelompok usia yang paling banyak menjadi korban adalah remaja 15-19 tahun serta anak-anak usia 5-9 tahun. Berikut tiga jenis cedera yang paling banyak terjadi.
Luka bakar
CPSC melaporkan 42 persen pasien yang dibawa ke IGD akibat kembang api mengalami luka bakar. "Kebanyakan luka bakar di tangan dan wajah," kata Dr. Nick Poulos, direktur trauma dan kepala bagian bedah anak di Nemours Children’s Hospital di Orlando, kepada HuffPost.
Jika tidak parah, ia menyarankan luka bakar cukup ditangani dengan air dingin. Namun jika cukup parah dan menimbulkan rasa sakit, segera bawa ke rumah sakit.
Luka karena ledakan
Cedera karena ledakan bisa merusak jaringan di tubuh dengan rasa sakit yang parah. "Bahan peledak semakin berbahaya bila semakin dipadatkan," kata Poulos.
Jadi bila anak memegang terlalu erat, bisa jadi kembang api akan meledak. Karena cedera biasanya serius, maka korban harus dibawa ke rumah sakit.
Cedera di mata
Cedera di mata juga banyak terjadi terkait kembang api, bahkan bisa merusak penglihatan dan mungkin permanen. Keparahan cedera sendiri bervariasi, menurut dokter mata di Los Angeles, Dr. Brian Boxer Wachler. Namun yang namanya cedera di mata tetap harus dibawa ke dokter.
Pilihan Editor: Penyebab Mata Berkedip Terlalu Sering, Waspadai Kondisi Serius