Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Imunitas berguna melindungi manusia dari penyakit. Mengutip Live Science, imunitas atau sistem kekebalan bermanfaat mengidentifikasi jaringan yang bisa menyebabkan infeksi. Sistem imunitas akan mengirimkan sel darah putih untuk melawan bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 1976, sutradara Randal Kleiser mengangkat cerita tentang imunitas dalam film The Boy in the Plastic Bubble. Film itu menceritakan seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang harus hidup di lingkungan yang steril. Kenyataannya memang, severe combined immunodeficiency disease (SCID) dialami setiap satu orang dari 100.000 kelahiran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vaksin pun salah satu cara untuk memaksimalkan kekebalan tubuh. Penemuan vaksin berhubungan dengan kesadaran manusia tentang pentingnya sistem imunitas.
Apa saja fakta tentang sistem imunitas?
- Darah dan getah bening
Mengutip Healthline, sistem imunitas kompleks dalam lima liter darah dan getah bening, cairan tak berwarna yang melewati seluruh jaringan tubuh. Darah dan getah bening mengangkut elemen sistem kekebalan tubuh.
- Sel darah putih
Ada dua jenis sel darah putih, jika terdapat tanda-tanda masalah, yakni fagosit dan limfosit. Fagosit mengarah organisme penyebab penyakit dan racun. Ketika dalam kondisi itu, maka akan dikirimkan bahan kimia yang membantu limfosit menentukan jenis penyebab penyakit.
- Demam dan peradangan
Kondisi demam dan peradangan membuat tak nyaman. Tapi, demam dan peradangan menandakan kinerja sistem imunitas. Demam melepaskan sel darah putih, meningkatkan metabolisme, dan menghentikan organisme untuk berkembang biak.
Adapun peradangan terjadi terjadi ketika sel yang rusak melepas histamin, penyebab dinding sel melebar. Kondisi itu menyebabkan kemerahan, panas, nyeri, dan pembengkakan.
- Sinar matahari untuk imunitas
Sinar matahari membantu tubuh manusia memproduksi vitamin D untuk kekebalan tubuh. Mengutip situs web Universitas Gadjah Mada, waktu berjemur sinar matahari paling efektif saat bayangan tubuh lebih pendek dari tinggi badan. Waktu berjemur antara jam 10.00 sampai 15.00. Lama waktu yang dianjurkan sekitar 10 menit hingga 15 menit.
RAHMAT AMIN SIREGAR
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.