Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

4 Jenis Makanan untuk Kesehatan Mata, Bukan Cuma Wortel

Rata rata mata bekerja 16 sehari. Simak 4 jenis makanan untuk kesehatan mata.

16 Oktober 2022 | 21.52 WIB

Ilustrasi mata wanita. Unsplash.com/Alexandra Gorn
Perbesar
Ilustrasi mata wanita. Unsplash.com/Alexandra Gorn

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mata adalah jendela dunia. Dokter Spesialis Mata RS An-Nisa dan Klinik Mata Netra Tangerang, Karinca Melia Arundini mengatakan rata-rata mata bekerja 16 jam sehari. "Jumlah itu banyak loh, lebih dari setengah hari," katanya pada WiSTEM2D Talk bertajuk Amazing Contact Lenses pada 13 Oktober 2022 yang disiarkan secara daring. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karinca mengatakan penggunaan mata itu bisa lebih dari 16 jam ketika seseorang sedang asyik nonton serial atau televisi. "Teman-teman yang nonton drakor atau series, pasti matanya bekerja lebih banyak. Kebayang kalau mata ada gangguan, maka akan mempengaruhi kegiatan sehari-hari," lanjutnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebagai panca indera yang sangat penting, mata sangat perlu untuk dijaga. "Agar bisa dinikmati dalam jangka waktu yang lama, sampai tua. Karena semakin tua usia, paparan cahaya semakin banyak dan metabolisme juga semakin berkurang. Hal ini memicu kerusakan oksidatif," katanya. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata sedari dini. Salah satu cara pencegahannya adalah dengan mengkonsumsi makanan dan mikronutrien. "Kerusakan oksidatif dapat dikurangi dengan diet anti oksidan dan anti inflamasi," lanjutnya. 

Berikut 4 jenis makanan untuk kesehatan mata: 

1. Vitamin C 

Vitamin C bisa didapat dari jeruk, anggur, kiwi, stroberi, tomat paprika merah dan hijau, serta brokoli. 

2. Vitamin E

Vitamin E bisa didaoat dari almond, kuaci, minyak zaitun dan alpukat. "Tidak disangka kan, camilan seperti kuaci bagus manfaatnya untuk kesehatan mata. Jadi jangan cuma makan wortel saja," katanya. 

3. Zinc

Kita bisa mendapatkan zinc dari kacang-kacangan, biji-bijian, daging atau makanan laut, produk susu dan juga telur. 

4. Lutein dan Zeaxantahin

Kedua zat ini sebenarnya sudah ada di mata kita. Namun terkadang perlu juga ditambah dengan asupan agar kebutuhannya terpenuhi. Beberapa makanan yang bisa menambah zat ini adalah kangkung, bayam, lobak, brokoli, asparagus serta buah-buahan berwarna seperti pepaya, persik dan mangga. 

Bertepatan dengan momentum Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day), Johnson & Johnson Indonesia (PT Johnson & Johnson Indonesia) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengajak peningkatan kualitas kesehatan generasi muda Indonesia, khususnya perempuan muda. Salah satu caranya adalah dengan menggelar seminar edukasi kesehatan mata bertajuk “WiSTEM2D Talk: Amazing Contact Lenses” secara daring bagi 150 siswa SMA dan mahasiswa. 

Studi International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) pada tahun 2020 menyebutkan bahwa 1,1 miliar orang di dunia mengalami kehilangan kemampuan penglihatan dengan tingkat keparahan mulai dari ringan, berat, hingga kebutaan total dan diprediksi akan terus meningkat hingga 1,75 milyar orang di tahun 2050. Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi, 55 persen penderita masalah penglihatan ini adalah kaum perempuan.  Hal ini terjadi akibat berbagai hambatan yang dihadapi perempuan untuk mengakses layanan dasar perawatan kesehatan mata, termasuk biaya, ketidakmampuan untuk bepergian, kurangnya dukungan sosial, dan terbatasnya akses ke informasi dan sumber daya.

Webinar WiSTEM2D Talk untuk Tingkatkan Kesadaran dan Akses Generasi Muda terhadap Kesehatan Mata/Johnson n Johnson

Devy Yheanne, Country Leader of Communications and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia mengungkapkan timnya selalu berperan aktif dalam menciptakan terobosan-terobosan yang dapat membantu masyarakat dalam menghadapi beragam tantangan kesehatan, termasuk gangguan penglihatan. "Selain melalui berbagai produk kesehatan yang kami miliki, upaya ini juga diwujudkan dalam inisiatif WiSTEM2D (Women in Science, Technology, Engineering, Math, Manufacturing, and Design) yang diadakan untuk menyediakan akses yang setara bagi perempuan, khususnya generasi muda, terhadap wawasan dan sumber daya mengenai kesehatan, termasuk kesehatan mata," katanya. 

Timnya meyakini, tingkat kesadaran dan kualitas kesehatan yang lebih baik akan membukakan lebih banyak potensi dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka secara menyeluruh. "Harapannya, semakin banyak pihak yang terinspirasi dari inisiatif ini untuk turut serta mengkampanyekan pentingnya keterjangkauan masyarakat terhadap informasi dan layanan kesehatan demi mewujudkan komunitas dan dunia yang lebih sehat," katanya. 

Sejatinya, pemeriksaan mata secara berkala sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dapat membantu kita untuk mengetahui kondisi indera penglihatan dan melakukan penanganan lebih awal bila terdeteksi adanya gangguan. Namun sayangnya, survei Hello Health tahun 2021 menunjukkan 45 persen masyarakat Indonesia belum pernah memeriksakan matanya. Mereka baru merasakan urgensi untuk melakukan pemeriksaan bila mulai mengalami penglihatan yang rabun (49%) atau gejala lain yang tak biasa (41 persen). Bahkan, hanya 1 dari 10 orang yang benar-benar pergi ke dokter spesialis mata sebagai bagian dari pemeriksaan rutin. 

Robert Gardiner, Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia mengatakan data tersebut mengindikasikan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan mata disebabkan oleh minimnya wawasan. Oleh karena itu, partisipasi pelajar dalam kegiatan ini akan menjadi pengalaman yang membukakan pandangan serta memicu munculnya kesadaran dan perubahan perilaku dalam perawatan kesehatan mata. "Kami berharap para peserta juga termotivasi untuk membagikan wawasan yang telah mereka peroleh kepada keluarga dan kerabat terdekat agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang peka terhadap isu kesehatan mata. Dengan dukungan Johnson & Johnson Indonesia, PJI akan terus mengeksplorasi tantangan masyarakat di bidang kesehatan lainnya dan berupaya mengembangkan inisiatif edukasi kesehatan untuk membantu menyediakan solusinya,” katanya. 

Baca: Macam Gangguan Mata pada Anak

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus