Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

4 Sambal Rasa Nyeleneh: Manis, Badai, Petir, dan Geledek

Ada 4 variasi sambal di Resto Seafood & Ayam EGP. Cita rasanya unik dan memiliki sensasi pedas yang berbeda.

9 Maret 2019 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pria kepedasan. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tak lengkap jika makan tanpa sambal. Secara umum, sambal memiliki cita rasa yang pedas. Tapi di restoran yang satu ini, sambal tidak selalu bercita rasa pedas karena menyesuaikan dengan hidangannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo mencicipi empat variasi sambal di Resto Seafood & Ayam EGP yang terletak di kawasa Kepala Gading, Jakarta Utara. Rasanya terbilang nyeleneh, ada sambal yang bercita rasa manis sampai super-pedas. "Beberapa macam rasa sambal ini menyesuaikan dengan makanannya," kata Robby, pemilik Resto Seafood & Ayam EGP, Jumat, 8 Maret 2019.

Seperti namanya, Resto Seafood & Ayam EGP menawarkan beragam menu ayam dan hidangan laut. Ada yang diolah dengan cara dibakar, ada pula yang digoreng. Beberapa hidangan yang tersedia antara lain udang pacet bakar, kerang kepah tauco, dan ikan ayam-ayam bakar. Untuk menu sayuran, ada tauge ikan asin dan sayur asem. Semua makanan itu disantap dengan nasi uduk.

Sekarang mari kita ulas satu per satu rasa sambalnya. Yang pertama adalah sambal EGP. Rasa pedasnya tidak pekat, justru dominan manis. Robby mengatakan, inilah sambal khas dari Resto Seafood & Ayam EGP. "Ini sambal favorit, semua pengunjung bisa makan, termasuk anak-anak," ujar Robby.

Sambal EGP, menurut Robby, cocok disantap dengan makanan sari laut bakar, misalnya udang pancet bakar. Rasa manis sambal EGP memperkuat bumbu udang bakar. Untuk menambah kenikmatan bisa ditambahkan siraman kuah sayur asam pada nasi uduk.

Yang kedua adalah sambal petir yang bercita rasa pedas. Sambal ini memiliki sensasi aroma bawang dan gurih. Robby menjelaskan, sambal ini sengaja tidak diulek halus sebagai ciri khas tampilannya. Sambal petir direkomendasikan bagi penggemar pedas yang ingin menyantap ikan bakar ayam-ayam.

Empat variasi sambal dengan aneka rasa pedas di Resto Seafood & Ayam EGP, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 8 Maret 2019. TEMPO | Bram Setiawan

Ketiga sambal badai. Levelnya lebih pedas dari sampai petir. Ketika dicoba, ada sensasi rasa asam jeruk limau yang cukup pekat. Sambal ini nikmat disantap sebagai pendamping menu kerang kepah tauco. Kuah kerang kepah tauco bercampur cabai merah dan bombai yang mengandung rasa manis dan gurih. Maka rasa asam sambal badai cocok dengan kuah kerang kepah tauco. Supaya rasa di lidah lebih beragam dan menyegarkan bisa ditambahkan tauge ikan asin.

Bagi penggemar rasa pedas yang ekstrem, bisa menyantap sambal keempat, yakni sambal geledek. "Ini khas sambal kampung. Semua bahan cabai bawang diulek mentah," kata Robby. Sambal petir, badai, dan geledek tidak menggunakan tomat. Sambal geledek bercita rasa panas dan pedasnya langsung menyambar lidah. Cara menikmatinya, cukup dicocol sedikit, supaya pedasnya tidak menghilangkan karakter rasa makanan yang disantap.

Menurut Robby, menu sambal di Resto Seafood & Ayam EGP tidak menggunakan model tingkatan pedas. Namun varian menu sambal yang menjadi tolok ukur rasa pedas. "Namanya EGP, maksudnya enak, gurih, pengen terus," tuturnya. Resto Seafood & Ayam EGP buka setiap hari pukul 10.00 sampai 22.00 WIB.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus