Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Seorang wanita yang tak kunjung hamil meski sudah rutin berhubungan seksual bisa saja mengalami infertilitas. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya gangguan hormon dan kelainan pada organ reproduksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Megutip dari laman Universitas Sriwijaya, infertilitas adalah kegagalan untuk memperoleh kehamilan setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Secara global kasus infertilitas terjadi pada 8-10 persen pasangan.
Faktor Gaya Hidup
Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh usia, dan faktor medis lainnya seperti kelainan. Namun tak hanya itu, ada faktor gaya hidup tertentu yang dapat dipantau untuk memastikan seseorang tidak berisiko mengalami infertilitas. Mengutip dari laman Times of India, 12 Juli 2022, faktor-faktor itu yaitu:
1. Berat badan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berat badan seorang wanita dapat mempengaruhi peluangnya untuk hamil. Seorang wanita harus memiliki berat badan yang ideal, sesuai dengan usia dan tinggi badan. Menjadi kurus atau kelebihan berat badan dapat mempengaruhi kesuburan secara negatif.
Kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan keguguran dan komplikasi yang lebih tinggi. Sementara kekurangan berat badan dapat menyebabkan disfungsi ovarium dan infertilitas. Selain itu, sebuah meta-analisis dari 78 penelitian termasuk 1.025.794 wanita menemukan bahwa wanita dengan berat badan kurang memiliki peningkatan risiko kelahiran prematur.
2. Olahraga
Olahraga berlebihan dapat menyebabkan masalah kesuburan bagi wanita. Kehilangan terlalu banyak lemak tubuh dari olahraga yang berlebihan dapat mempengaruhi ovulasi dan menstruasi. Terlalu banyak aktivitas fisik yang kuat mengurangi produksi hormon progesteron.
3. Merokok atau menggunakan narkoba
Merokok dan mengonsumsi obat-obatan rekreasional diketahui berdampak negatif terhadap peluang wanita untuk hamil. Merokok secara teratur menurunkan fungsi ovarium dan mengurangi cadangan ovarium dengan menghabiskan sel telur Anda sebelum waktunya.
Sementara obat-obatan rekreasional bahkan dapat menyebabkan bayi meninggal saat lahir. Hal yang sama berlaku untuk kesuburan pria, karena merokok dan mengonsumsi obat-obatan dapat menurunkan kualitas sperma.
4. Konsumsi alkohol berlebihan
Wanita yang minum alkohol dalam jumlah besar memiliki peluang lebih tinggi mengalami infertilitas daripada yang minum dalam jumlah yang lebih sedikit. Minum berlebihan dapat menyebabkan gangguan ovulasi. Jika mencoba untuk hamil, hindari minum alkohol sepenuhnya.
5. Stres dan kesehatan mental
Stres juga dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Penelitian menemukan bahwa wanita yang memiliki pekerjaan dan bekerja lebih dari 32 jam seminggu mengalami waktu yang lebih lama untuk hamil, dibandingkan dengan wanita yang bekerja kurang dari (16 hingga 32) jam seminggu.
Penelitian lain menemukan bahwa gangguan kecemasan atau depresi mempengaruhi 30 persen wanita yang menghadiri klinik infertilitas, tetapi juga dapat terjadi sebagian karena diagnosis dan perawatan infertilitas.
WINDA OKTAVIA
Baca juga : Mengenal Akupunktur dan Jenis-jenis Penyakit yang Disembuhkan