Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Usia yang Dianjurkan Dokter Anak untuk Memulai Toilet Training

Dokter anak mengatakan pelatihan menggunakan jamban atau toilet training bisa dimulai saat anak berusia 12-36 bulan dan alasannya.

25 Desember 2024 | 14.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi balita menggunakan toilet training. motherhow.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak konsultan tumbuh kembang pediatri sosial Meitha Pingkan Esther menjelaskan keberhasilan anak menjalani toilet training atau latihan buang air kecil dan besar di toilet secara mandiri antara lain ditentukan ketepatan waktu pelaksanaan. Ia mengatakan pelatihan menggunakan jamban bisa mulai dilakukan saat anak berusia 12-36 bulan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada rentang usia tersebut anak umumnya sedang mengeksplorasi lingkungan dan mengalami fase anal, fase yang tepat untuk mengenalkan anggota tubuh untuk memudahkan pelatihan penggunaan toilet. Meitha mengatakan pada usia 24 bulan, anak umumnya sudah bisa berbicara, memahami pembicaraan, dan berkomunikasi. Kemampuan kognitif dan emosional yang dibutuhkan untuk menjalani toilet training sudah berkembang ketika anak berusia 18-30 bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari beberapa kepustakaan dikatakan rata-rata usia anak tanpa autisme untuk dilatih toilet training adalah pada usia 2 tahun 6 bulan. Dikatakan bahwa toilet training pada siang hari yang efektif ketika anak mengalami kurang dari empat kali kejadian mengompol per minggu dan ada 98 persen anak di Amerika Serikat memenuhi kriteria ini pada usia 3 tahun," kata Meitha dalam webinar mengenai toilet training, Selasa, 24 Desember 2024.

Perhatikan perkembangan anak
Anggota Unit Kelompok Kerja Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu juga menjelaskan usia tidak dapat sepenuhnya digunakan sebagai patokan dalam menentukan waktu memulai pelaksanaan toilet training mengingat setiap anak memiliki kecepatan perkembangan masing-masing. Ia menyarankan orang tua menunggu sampai anak menunjukkan tanda-tanda perkembangan sudah siap menjalani latihan menggunakan jamban.

Tanda perkembangan yang dimaksud antara lain anak sudah mampu menahan kencing selama 60-90 menit, sudah mengenal sensasi yang menunjukkan kandung kemih penuh, dapat duduk terus-menerus di jamban selama sekitar 15 menit, bisa menemukan kamar mandi sendiri, dan mampu mengkomunikasikan keinginan buang air.

"Dan yang terakhir anak ini sudah harus mampu melepas pakaian, bagaimana menyeka, menyiram, merapikan, dan mencuci tangan," papar Meitha.

Selain memperhatikan tahapan perkembangan anak, orang tua perlu pula memperhatikan kondisi anak ketika hendak melaksanakan toilet training. Meitha mengatakan toilet training sebaiknya tidak dilakukan ketika anak dalam keadaan sakit atau tegang karena sedang memasuki lingkungan baru, seperti pindah rumah atau ada anggota keluarga baru. Selain itu, toilet training lebih baik dilakukan ketika perasaan anak sedang senang sehingga secara sukarela mau belajar.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus